Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merespons Virus Corona, Pemkot Tangerang Kumpulkan Pengelola Pabrik

Kompas.com - 03/03/2020, 11:51 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah meminta Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang untuk mengumpulkan pengelola pabrik yang berdiri di wilayah Kota Tangerang.

Arief mengatakan, pengumpulan pengelola pabrik tersebut berkaitan dengan sosialisasi pencegahan virus Corona melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"(Pengelola) pabrik dikumpulkan oleh Disnaker akan disosialisasikan (PHBS)," kata dia saat ditemui Kompas.com di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: 11 Mitos tentang Virus Corona yang Tak Usah Dipercaya Lagi

Menurut Arief, langkah tersebut diambil untuk mencegah penularan virus Covid-19 secara dini.

Nantinya setelah dikumpulkan, para pengelola pabrik yang beroperasi di Kota Tangerang wajib memberikan sosialisasi kepada karyawan yang bekerja di tempat mereka.

"Agar masyarakat khususnya karyawan semakin paham betul menjaga PHBS," kata dia.

Selain mengumpulkan pengelola pabrik dan pemilik perusahaan, Arief Wismansyah juga mengumpulkan kepala sekolah di wilayah Kota Tangerang untuk cepat tanggap memberikan edukasi PHBS ke peserta didik.

"Saya mempersiapkan instruksi Wali Kota untuk seluruh OPD dan Dinas Pendidikan akan menginstruksikan seluruh kepala sekolah yang nantinya mensosialisasikan ke seluruh murid untuk melaksanakan PHBS," kata dia.

Baca juga: Pemprov DKI Jamin Seluruh Bahan Pangan Terus Tersedia, Warga Tak Perlu Borong

Arief mengatakan, dengan melakukan sosialisasi PHBS, kemungkinan untuk terinfeksi Virus Corona bisa diminimalkan.

Gerakan PHBS tersebut, lanjut Arief, sebagai upaya Pemkot Tangerang mencegah dan melindungi warganya dari virus Corona.

"Solusinya hanya bisa dilakukan dengan PHBS untik mengantisipasi dan juga peningkatan sistem imun masyarakat," kata dia.

Dua warga Depok, ibu (64) dan anak (31), sebelumnya positif terkena virus Corona. Keduanya kini dirawat di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Pusat.

Awalnya, sang anak tertular setelah berinteraksi dengan warga negara Jepang.

Belakangan, WN Jepang tersebut dipastikan positif Corona setelah dirawat di Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com