Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lapangan Pengawasan Corona Bandara Soekarno-Hatta Perketat Pasca-Indonesia Dinyatakan Positif

Kompas.com - 05/03/2020, 07:50 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pengawasan terhadap penumpang dari kedatangan internasional kian diperketat setelah Indonesia dinyatakan positif terjangkit virus Corona.

Virus asal Kota Wuhan, China, tersebut membuat Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta harus menambah kembali jumlah petugas kesehatan untuk ditugaskan di tempat pemeriksaan Kedatangan Internasional.

Namun, tidak hanya dari petugas KKP saja. Petugas Keimigrasian di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandara Soekarno-Hatta juga bersiaga dan lebih ketat mengawasi WNA yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Ada Corona, Bandara Soekarno-Hatta Masih Layani 200.000 Penumpang Per Hari

Seperti apa ketatnya pengawas masuk penumpang dari Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta, berikut beberapa fakta lapangan yang terangkum Kompas.com.

Tolak kedatangan 17 WNA

Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta mendeportasi 17 warga negara asing (WNA) saat baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Kepala Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno-Hatta Saffar Muhammad Godam mengatakan, penolakan 17 WNA tersebut berkaitan dengan virus corona yang merebak.

"(WNA) 17 orang yang kami tolak dikarenakan menetap atau mengunjungi dalam waktu 14 hari (di negara lain) sebelum kedatangan ke Indonesia," kata dia saat ditemui Kompas.com di Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (4/3/2020).

Godam menjelaskan, penolakan tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Bebas Visa Kunjungan.

Baca juga: Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, 17 WNA Dideportasi karena Virus Corona

Sikap terhadap ke-17 WNA tersebut, kata Godam, merupakan hasil penindakan dari kurun waktu 5-28 Februari 2020.

Sedangkan kewarganegaraan dari 17 WNA tersebut datang dengan latar belakang beragam. Sebagian besar berasal dari China.

"Dari berbagai negara tetapi diantaranya banyak warga negara RRT (China)," kata dia.

Meski mendeportasi, Godam mengklaim bahwa tindakan tersebut diambil murni karena Permenkumham No 3 Tahun 2020, dan bukan karena WNA terinfeksi Corona.

Apabila WNA terinfeksi virus corona, lanjut Godam, justru harus diberikan perawatan dan dikarantina di Indonesia.

"Harus dirawat di sini dikarantina di sini," ucap dia.

Pengawasan kian ketat

Pemeriksaan penumpang dari kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta diperketat pascadiumumkannya warga Indonesia asal Depok terinfeksi virus Corona.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com