Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Baca Ekspresi Remaja Pembunuh Bocah 5 Tahun, Dokter Periksa Kejiwaan dari Hasil Gambar Pelaku

Kompas.com - 13/03/2020, 19:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswi SMP berinisial NF (15) yang membunuh bocah berinisial APA (6) di Jakarta Pusat, diperiksa kejiwaannya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sejak Senin (9/3/2020).

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana mengaku, pihaknya kesulitan membaca ekspresi wajah yang ditunjukkan NF selama menjalani pemeriksaan.

Pihaknya kemudian mencari cara dengan menggunakan metode menggambar.

Hasil gambar NF tersebut nantinya dievaluasi oleh tim dokter.

Baca juga: Remaja yang Bunuh Bocah Tetangganya di Sawah Besar Berubah Sikap Saat SMP

"Untuk media gambar kami juga melakukan pemeriksaan dengan menggambar. Kami berikan pensil yang bagus agar gambarnya semakin bagus," ujar Henny, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (13/3/2020).

Henny mengatakan, cara tersebut merupakan bagian dari evaluasi penilaian. 

"Karena kan kalau dari ekspresi kadang-kadang susah. Jadi dengan menggambar, bisa melihat 'oh ya dalam gambar saya itu begini," ungkap Henny.

Selajutnya, dalam metode menggambar, pelaku diminta untuk menjelaskan hasil karyanya.

"Itu nanti akan diceritakan kembali, dan itu mendapat data-data psikologi dari gambar dan tulisan itu,"lanjut dia.

Henny menyampaikan, pihaknya belum bisa menyimpulkan pemeriksaan dari NF.

Sebab, pelaku masih harus menjalani pemeriksaan kejiwaan selama 14 hari.

Pihaknya mencoba untuk membuat NF dalam kondisi yang nyaman selama menjalani pemeriksaan.

Sehingga, tim dokter tak bisa mencecar pelaku dengan berbagai pertanyaan.

"Ini hari keempat jadi masih mengumpulkan data-data yang ada. Kami mengumpulkan data-data dalam empat hari dengan seorang remaja itu butuh waktu," kata Henny.

"Kami tak bisa bertanya sepanjang hari dan harus menjaga agar dia nyaman," lanjut dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com