Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Menangis, Pelaku Penyebar Hoaks Covid-19 di PGC Mengaku Salah dan Minta Maaf

Kompas.com - 18/03/2020, 18:16 WIB
Dean Pahrevi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita berinisial AS (21), pelaku penyebar berita bohong atau hoaks video terkait Covid-19 di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, telah ditangkap polisi.

Kini AS harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan mendekam di tahanan Mapolres Metro Jakarta Timur.

Dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Timur, AS mengaku bersalah dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena video yang direkamnya telah membuat resah.

Baca juga: Hoaks Covid-19 di PGC, Polisi: Pelaku Menyimpulkan Sesuatu yang Dia Tidak Tahu dan Menyebarkannya

"Saya minta maaf sama masyarakat dan keluarga besar PGC. Karena video yang saya buat sudah meresahkan masyarakat. Saya sangat menyesal atas perbuatan saya, saya tidak akan mengulanginya kembali," kata AS sambil terisak menangis, Rabu (18/3/2020).

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian mengatakan bahwa AS sengaja merekam kejadian tersebut dan menyebarkannya tanpa mengecek terlebih dahulu kebenarannya.

"Yang bersangkutan (pelaku) hanya respon langsung saja memyimpulkan sesuatu yang dia tidak tahu dan langsung menyebarkan tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu," ujar Arie.

Adapun AS diketahui pada Sabtu (14/3/2020) lalu, merekam sebuah video dan menyebarnya ke media sosial hingga viral.

Dalam video itu, AS merekam seorang perempuan yang dibawa masuk ke dalam ambulans.

"Ya Allah, ya Allah, PGC kena satu, tutup aja lah PGC-nya, itu dekat pasti, itu kan karyawan atas ya," ujar AS sambil merekam video itu.

Terkait pasien tersebut, Arie menyatakan bahwa perempuan yang diangkut ke dalam ambulans memang sering sakit.

Baca juga: Polisi Tangkap Penyebar Hoaks Pasien Terinfeksi Virus Corona di PGC

"Jadi yang bersangkutan (perempuan dalam ambulans) memang sering sakit pada saat itu mengalami pingsan, lalu dipanggilkan pihak PGC untuk dijemput dengan menggunakan ambulans. Yang bersangkutan bukan terkena Covid-19," ujar Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com