Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Repotnya Orang Batak Batalkan Pesta Adat Pernikahan karena Virus Corona...

Kompas.com - 21/03/2020, 07:30 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin meluasnya penyebaran Virus Corona di Indonesia membuat semua pihak harus patuh pada imbauan pencegahan Covid-19.

Banyak pihak terpukul dampak penyebaran virus Corona. Di antaranya, mereka yang harus membatalkan atau menunda pernikahan.

Keputusan diambil pada menit-menit terakhir. Padahal, persiapan pernikahan sudah dilakukan berbulan-bulan, bahkan sejak setahun lalu.

Tidak mudah untuk memutuskan pembatalan, terutama bagi mereka suku Batak. Keputusan harus diambil melibatkan keluarga besar.

Baca juga: Gubernur Anies Tetapkan Jakarta Tanggap Darurat Bencana Covid-19

AS, salah satunya. Pria Batak ini terpaksa menunda pernikahan putranya yang seharusnya diselenggarakan pada Rabu (25/3/2020).

AS dan keluarga besar harus memutar otak untuk mengatur ulang rencana pesta adat pernikahan anaknya.

Keluarga harus mengundur acara hingga waktu yang belum ditentukan.

"Yang jelas kita melihat kondisi. Jadi belum ada kepastian tanggal berapa. Kita lihat lah nanti," kata SA saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

AS harus berkoordinasi ulang dengan banyak pihak. Mulai dari gedung pertemuan, katering, tim dekorasi, pemain musik, dan vendor lainnya yang sudah dipesan.

Beruntung para penyedia jasa bisa memaklumi penundaan tersebut. Uang yang sudah disetor tidak hangus.

"Jadi mereka tidak beri penalti. Bisa diundur sampai waktu yang belum bisa ditentukan," terang dia.

Baca juga: Dilema Pesta Adat Pernikahan Batak di Tengah Merebaknya Virus Corona

Namun, tetap saja keluarga mengalami kerugian secara finansial. Mereka harus kembali merogok kocek untuk berbagai hal.

Contohnya, undangan yang harus dicetak ulang.

"Kita untuk undangan mau enggak mau cetak ulang. Jadi keluarlah uang Rp 6.000.0000," ujar dia.

Belum lagi mereka harus menggelontorkan uang untuk biaya penyemprotan desinfektan dan menyediakan pembersih tangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com