"Memang saya dengar ada bantuan APD dari pemerintah dalam jumlah banyak. Tapi kita kan ada banyak RSUD se-DKI, bayangkan saja rumah sakit rujukan sebegitu banyaknya enggak mungkin lah kami berharap banyak. Paling puluhan sampai ke kita,” kata dia.
Hal itulah yang membuat beberapa petugas medis juga mulai berjatuhan karena sakit.
Di tempat M sendiri ada dua petugas medis yang mengalami gejala Covid-19. Akhirnya mereka dipulangkan untuk mengisolasi diri di rumah selama 14 hari.
“Tenaga medis akhirnya berkurang. Ya berkurang sekali.” Jelas dia.
Setelah beberapa hari menangani pasien ODP, PDP dan sebagian positive Covid-19, M menyadari betul pentingnya imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk tetap tinggal dirumah
Semakin banyak yang tetap tinggal dirumah, maka emakin mudah mengkontrol peredaran virus corona.
Baca juga: Pemprov DKI Perpanjang Kegiatan Belajar di Rumah sampai 5 April 2020
Namun, nampaknya tidak semua masyarakat mengerti akan hal ini.
Kesal dan jengkel begitu dirasakan M lantaran kerap melihat warga yang selalu berkeliaran di luar rumah.
“Begini ya. Bagi saya, semua orang itu adalah ODP, masih dalam pemantauan. Oke kalau kamu tidak terjangkit, tapi bagaimana kalau kamu ini carrier? Kamu mungkin tidak terancam, tapi keluarga kamu terancam, orang lain terancam,” kata dia.
M juga pernah merasa geram dengan salah satu pasiennya yang positif Covid-19.
Pasien ini rupanya enggan menuruti anjuran dokter untuk diisolasi di rumah sakit karena merasa tidak mengalami gejala apa-apa.
Bahkan, setelah diperiksa bukannya mengisolasikan diri di rumah, dia lebih memilih berjalan-jalan keluar rumah.
“Kan kita juga minta puskesmas sama RT dan RW pantau dia. Pasien ini malah keluar-luar rumah,” tutur M.
Walaupun pada akhirnya pasien tersebut mau diisolasi di rumah sakit, tetap saja perbuatanya sempat membuat M jengkel.
“Jadi apa dong daya kami jika masyarakatnya saja seperti itu? Abai akan imbauan?” jelas dia.
Belakangan dia baru mengetahui alasan pasien ini tidak mau mengisolasikan diri lantaran mendapat pandangan miring dari lingkungannya.
Statusnya sebagai positif Covid-19 rupanya cukup membuatnya tersudut di lingkungan sosial.
“Makanya seharusnya orang seperti itu harus tetap di-support. Jangan juga dikucilkan,” terang dia.
Dia berharap masyarakat bisa mengerti tanggung jawab yang diemban para tenaga medis saat ini.
Tidak begitu perlu memberikan bantuan yang dan sebagainya.
Bagi M dan teman-teman medis lainnya, masyarakat tetap berada di rumah saja sudah cukup membantu kerja mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.