Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riza Patria dan Nurmansjah Lubis Dukung Penundaan Pemilihan Wagub DKI

Kompas.com - 28/03/2020, 12:42 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, yakni Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis menyambut positif penundaan jadwal Sidang Paripurna Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang sedianya dilangsungkan pada Jumat (28/3/2020).

Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta ditunda hingga Senin (6/4/2020).

Nurmansjah mengatakan, keputusan pengunduran tersebut adalah sesuatu yang tepat mengingat suasana pandemi Corona yang tidak main-main.

"Kita harus mengedepankan kepentingan nasional. Apalagi Jakarta ini kan termasuk daerah warna merah. Jadi, saya sebagai kandidat, ini kan sudah instruksi presiden, jadi stay home diam di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah," kata Nurmansjah saat dihubungi di Jakarta, Jumat, seperti dikutip Antara.

"Masa kita ngotot pemilihan cawagub disegerakan. Sangat berbahaya risikonya virus Corona," tambah dia.

Baca juga: Maju Mundur Pemilihan Wagub DKI di Tengah Wabah Corona...

Senada, Riza juga mengatakan dirinya tidak masalah dengan penundaan tersebut.

Malah, menurut dia, baik karena menyesuaikan dengan anjuran pemerintah untuk tidak berkegiatan secara berkelompok di tengah mewabahnya COVID-19.

"Ya bagus, jadi kan kita sekarang fokus pada Corona. Soal jadwal kan yang menentukan DPRD bukan kita calon. Calon mengikuti saja DPRD yang memutuskan. Diputuskan ditunda tanggal enam, ya gak masalah, bagus menurut saya," kata Riza saat dihubungi.

Dengan adanya waktu lebih kurang sepekan hingga paripurna, Nurmansjah masih menjaga komunikasi bersama anggota DPRD DKI Jakarta dari jarak jauh melalui Skype, WhatsApp dan lain sebagainya, selain mematangkan visi-misi dan persoalan Jakarta.

Namun demikian, Nurmansjah mengaku dirinya juga tidak yakin bahwa tanggal 6 April 2020 bisa dilaksanakan paripurna mengingat ada potensi tanggap darurat bencana Virus Corona yang diperpanjang akibat puncak wabah masih akan terjadi.

Baca juga: Sandiaga Usul Pemilihan Wagub DKI Digelar secara Online untuk Cegah Penyebaran Covid-19

"Bisa saja namanya wallahu alam. Tingkat puncaknya kan 5-10 Mei. Jadi masih panjang. Tak usah grasah-grusuh. Wagub penting, tapi yang paling penting adalah bagaimana masyarakat ini bisa terjaga dengan baik," ucap Nurmansjah.

Terkait wabah COVID-19, Nurmansjah mengatakan harus ada penyesuaian antara penanganan wabah dengan pembangunan Jakarta.

"Ini kan biayanya besar, tak seperak dua perak biayanya. Jadi harus dialokasikan berapa triliun rupiah. Ini yang mungkin bisa jadi masukan buat pak gubernur," ucap Nurmansjah.

Sementara, Riza mengatakan tidak ada persiapan khusus. Pasalnya dirinya sudah roadshow ke fraksi-fraksi untuk menyampaikan visi dan misi sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Jadi sekarang kita menunggu saja waktu pemilihan. Sejauh ini saya optimis, InsyaAllah," ucap dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com