Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2020, 16:55 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok, Mohammad Idris, meminta Pemprov DKI Jakarta menindak perusahaan-perusahaan yang memaksa pegawainya tetap masuk kerja selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlaku di Jakarta.

Permintaan Idris itu sehubungan dengan padatnya penumpang kereta rel listrik (KRL)/commuter line yang menuju ke Jakarta dari kota-kota satelit di sekitarnya pada Senin (13/4/2020) kemarin dan Selasa ini.

Kapasitas dan waktu operasional KRL sudah dibatasi sehubungan dengan pembatasan transportasi selama PSBB di Jakarta yang berlaku sejak Jumat pekan lalu hingga 23 April ini.

Pembatasan waktu operasi KRL itu rupanya menciptakan penumpukan penumpang karena tidak seimbangnya permintaan dan ketersediaan armada KRL.

Baca juga: Situasi Sejumlah Stasiun KRL Pagi Ini, Antrean Penumpang Masih Mengular

"Dalam kenyataannya, mereka (para pegawai) tidak diliburkan oleh perusahaan. Akhirnya, mereka tetap masuk dan tidak ada kendaraan yang efektif bagi mereka, yang murah adalah commuter (line)," kata Idris ketika dihubungi Kompas.com, Selasa petang.

"Maka jalan keluarnya adalah bagaimana kantor-kantor di Jakarta, perusahaan mereka, ditutup dulu," imbuh dia.

Kemarin, Idris melalui perwakilannya menyepakati usulan bersama pimpinan daerah kota dan kabupaten Bogor serta Bekasi kepada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk menghentikan operasional KRL selama PSBB yang berlaku mulai Rabu besok di Bodebek.

Akan tetapi, Idris khawatir bahwa penyetopan KRL berpotensi membuat para pegawai tumpah ke jalan raya, sedangkan angkutan umum Jalan Raya juga telah dibatasi pada masa PSBB.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengonfirmasi bahwa sejumlah perusahaan di wilayahnya tak menaati ketentuan PSBB dengan mengubah sistem kerja menjadi kerja dari rumah.

Senada, Idris beranggapan bahwa jalan satu-satunya mengurangi okupansi KRL yakni menindak perusahaan-perusahaan yang memaksa pegawainya ke kantor padahal tak termasuk dalam 11 sektor yang dikecualikan selama PSBB.

"Yang harus dilakukan adalah penertiban para pegawai di perkantoran di Jakarta yang sebetulnya tidak masalah kalau mereka diliburkan. Ada laporan kemarin, beberapa kantor tidak meliburkan pegawainya, padahal kantor tersebut juga tidak terlalu masalah jika diliburkan," ujar Idris.

Baca juga: 5 Kepala Daerah Bodebek Minta Operasional KRL Dihentikan Selama PSBB

"Dengan demikian maka pegawai-pegawai di Jakarta yang tinggal di Depok, Bogor, Bekasi, ya mereka tidak berkantor dan otomatis mengurangi penumpang KRL," lanjut dia.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kronologi Penipuan Rental Mobil Bodong di Jagakarsa, Korban Habiskan Rp 11,4 Juta untuk Sewa Brio

Kronologi Penipuan Rental Mobil Bodong di Jagakarsa, Korban Habiskan Rp 11,4 Juta untuk Sewa Brio

Megapolitan
Terbit Kepmenaker No 88, Kuasa Hukum Optimistis Bisa Lindungi Karyawan yang Diajak Bos 'Staycation'

Terbit Kepmenaker No 88, Kuasa Hukum Optimistis Bisa Lindungi Karyawan yang Diajak Bos "Staycation"

Megapolitan
Niat Liburan ke Bandung, Pria Ini Malah Tertipu Rental Mobil Bodong

Niat Liburan ke Bandung, Pria Ini Malah Tertipu Rental Mobil Bodong

Megapolitan
Pemkot Bekasi Diminta Siapkan Ruang Kritik untuk Masyarakat Buntut Peretasan 'Running Text'

Pemkot Bekasi Diminta Siapkan Ruang Kritik untuk Masyarakat Buntut Peretasan "Running Text"

Megapolitan
Kualitas Udara Jakarta Buruk, Bisa Picu Infeksi Pernapasan dan Kanker

Kualitas Udara Jakarta Buruk, Bisa Picu Infeksi Pernapasan dan Kanker

Megapolitan
Curi Motor di Rumah Kos Kawasan Matraman, Pelaku Berlagak Santai Seolah Teman Korban

Curi Motor di Rumah Kos Kawasan Matraman, Pelaku Berlagak Santai Seolah Teman Korban

Megapolitan
Jadwal Formula E 2023 Jakarta pada 3 dan 4 Juni

Jadwal Formula E 2023 Jakarta pada 3 dan 4 Juni

Megapolitan
Polisi: Pabrik Ekstasi Jaringan Internasional di Tangerang Baru Beroperasi 2 Hari

Polisi: Pabrik Ekstasi Jaringan Internasional di Tangerang Baru Beroperasi 2 Hari

Megapolitan
Simak, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Ancol Saat Formula E 2023

Simak, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Ancol Saat Formula E 2023

Megapolitan
Warga Tidak Tahu Kos-kosan Milik Rafael Alun di Kawasan Blok M Disita KPK

Warga Tidak Tahu Kos-kosan Milik Rafael Alun di Kawasan Blok M Disita KPK

Megapolitan
Ada Penyesuaian Pola Perjalanan KRL Jabodetabek, Berikut Rinciannya!

Ada Penyesuaian Pola Perjalanan KRL Jabodetabek, Berikut Rinciannya!

Megapolitan
Polisi Telusuri Asal Usul Bahan Baku Pabrik Ekstasi di Perumahan Elit Tangerang

Polisi Telusuri Asal Usul Bahan Baku Pabrik Ekstasi di Perumahan Elit Tangerang

Megapolitan
Antisipasi Penyakit Menular, Dinas KPKP DKI Cek Tempat Penjualan Hewan Kurban di Jakarta

Antisipasi Penyakit Menular, Dinas KPKP DKI Cek Tempat Penjualan Hewan Kurban di Jakarta

Megapolitan
Jadi Pengepul Judi Online, Ibu Rumah Tangga di Grogol Ditangkap Polisi

Jadi Pengepul Judi Online, Ibu Rumah Tangga di Grogol Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Bongkar Pabrik Ekstasi Jaringan Internasional di Tangerang, Pelaku Diduga Residivis

Polisi Bongkar Pabrik Ekstasi Jaringan Internasional di Tangerang, Pelaku Diduga Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com