Karena polisi mendesak, akhirnya salah satu penumpang mengaku kalau mereka hendak ke Brebes.
Mereka beralasan untuk menjalani bulan Ramadhan ini bersama keluarga.
“Masih enggak ngaku awalnya, tapi ya namanya petugas minta mereka jujur. Baru deh diakui, ‘Iya, Pak kami mau ke Brebes, keluarga kami ada di sana’, gitu katanya,” kata Ojo sambil menirukan.
Diakui Ojo, rata-rata penumpang yang ada di mobil itu penjual makanan di warung Tegal.
Baca juga: Jumlah Pemudik dari Terminal Jatijajar Depok Melonjak 2 Hari Sebelum Larangan Mudik Berlaku
“Pedagang Warteg ada juga yang ibu rumah tangga, mereka merantau ke Jakarta,” ucap Ojo.
Karena mengetahui rombongan tersebut hendak mudik ke Brebes, petugas langsung meminta mereka untuk putar balik.
Sayangnya, butuh waktu lama meminta mereka untuk putar balik.
Sebab, para penumpang terus memohon agar mereka diperbolehkan mudik bertemu sanak saudaranya.
“Mereka terus menanyakan, ‘Ini benar Pak disuruh putar balik? Boleh dong jalan, Pak’. Ya memohon gitu. Bingung juga, namanya aturan,” ucap Ojo.
Namun, apalah daya aturan tetap aturan.
Ojo mengatakan, pihak kepolisian tetap meminta mereka untuk putar balik.
Kata Ojo, para petugas memberikan pengertian hal yang terjadi jika mereka hendak pulang kampung saat ini.
“Saya bilang aja, ‘Tetap enggak boleh, khawatir penyebaran Covid-19 meluas, tunggu sampai Covid-19 selesai habis Lebaran baru pulang’. Lalu mereka lama-lama ngerti,” ujar dia.
Setelah bujukan pihak kepolisian berhasil, akhirnya mobil rombongan itu putar balik ke Jakarta atau ke rumah masing-masing.
“Langsung putar balik mereka, mau gimana lagi, karena kan enggak boleh mudik,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.