Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Keluarga Lihat Pemakaman Jenazah Pakai Protap Covid-19: Hancur Hati Saya...

Kompas.com - 25/04/2020, 03:45 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Hati Andri Mulyadi hancur ketika mengetahui mendiang sepupu perempuannya harus dimakamkan menggunakan mekanisme protap Covid-19.

Ia meyakini bahwa sepupunya tidak positif Covid-19.

Menjelang H-1 Ramadhan 1441 H, pria 37 tahun itu salah satu peziarah makam di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

Bersama orangtua dan keluarga inti mendiang sepupunya, ia duduk menunggu para petugas pemakaman menguburkan tiga jenazah menggunakan protap Covid-19.

Rencananya, setelah para petugas pemakaman menguburkan jenazah dengan protap Covid-19, ia ingin minta izin untuk dapat berziarah ke makam sepupunya yang meninggal Minggu (19/4/2020) lalu.

"Biasanya sih diizinkan. Namun mungkin bergantian dengan peziarah lain. Karena kan tidak boleh berdekatan," kata Andri ditemui di TPU Tegal Alur, Kamis (23/4/2020), seperti dikutip Wartakotalive.

Baca juga: Viral Informasi RT Pukuli Warga yang Tanya soal Bansos, Ini Klarifikasi Camat Koja

Andri menjadi satu di antara belasan keluarga peziarah yang hadir untuk mengantarkan doa untuk kerabat yang sudah tiada.

Sambil menunggu giliran, ia dan keluarganya duduk di dekat tenda polisi berjaga.

Ia mengisahkan bahwa sepupunya yang masih berusia 19 tahun memang sudah sakit bertahun-tahun karena kecelakaan.

Sejak kecelakaan itu, sepupunya ada masalah di bagian saraf sehingga membuatnya harus rutin bolak-balik rumah sakit untuk dirawat.

"Kondisinya sejak kecelakaan memang sudah parah. Sebagian tubuhnya lumpuh," ujar warga Slipi, Jakarta Barat itu.

Baca juga: Sejumlah Orang Tidur di Emperan Tanah Abang, Camat Siapkan Gedung Olahraga

Ketika Covid-19 mulai mewabah di DKI Jakarta, sepupunya kembali dirawat di rumah sakit di kawasan Jakarta Barat.

Naas ketika Minggu (19/4/2020), nyawa sepupunya tidak dapat tertolong.

Belum kering air mata karena kepergian sepupunya, Andri harus mendapat kabar dari rumah sakit bahwa sepupunya harus dikubur secara protap Covid-19.

"Katanya sekarang semua yang meninggal tiba-tiba di rumah sakit harus dikubur secara protap Covid-19. Hati saya hancur saat mendengar itu. Almarhum masih muda padahal," tutur pria yang berprofesi sebagai asisten perawat itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com