Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Walkot Bekasi Minta Perpanjangan PSBB

Kompas.com - 27/04/2020, 05:12 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan keinginannya kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil agar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bekasi diperpanjang.

Adapun PSBB Kota Bekasi tinggal satu hari lagi berakhir pada Selasa (28/4/2020) besok.

“Pak Gubernur saya malah sudah sampaikan ya melalui surat minta petunjuk (apakah kami harus perpanjang PSBB) tapi mungkin sibuk ya, jadi belum ada kabar, mungkin dijawab nanti,” ujar Pepen sapaan akrabnya, Minggu (26/4/2020).

Baca juga: UPDATE di Kota Bekasi: Total 225 Pasien Positif Covid-19

Menurut Pepen, perpanjangan PSBB diperlukan mengingat makin bertambahnya tiap hari kasus Covid-19 di Kota Bekasi.

Terakhir, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi ada 229 orang.

Bahkan, pasien suspect meninggal dunia kata Pepen di Kota Bekasi pun bertambah menjadi 125 orang.

Hal ini tak seimbang dengan jumlah pasien yang sembuh saat ini ada 70 orang di Kota Bekasi.

“Menurut saya dari logika perbandingan tadi, mau tidak mau episentrumnya (kasus) di Jakarta dan Bodebek ini rasanya harusnya sama dengan DKI (lakukan perpanjang PSBB),” kata dia.

Ia mengatakan, saat ini pihak Pemkot Bekasi masih menyusun konsep yang hendak disampaikan ke Ridwan Kamil untuk permohonan perpanjangan PSBB di Kota Bekasi.

“Sore kita bertemu teman-teman Bupati dan Wali Kota di Bodebek ini. Nanti malam kita buat konsep surat dan kita akan laporkan ke Pak Gubernur,” ucap Pepen.

Pepen juga menyampaikan tak menutup kemungkinan perpanjangan PSBB Kota Bekasi jadwalnya akan sama dengan wilayah Bodebek lainnya.

Sehingga bisa tetap membatasi pergerakan masyarakat di area wilayah yang saat ini menjadi zona merah Covid-19.

“Kalau kayak kemarin kan bareng (jadwal PSBBnya) terus Pak Gubernur bikin ke Kemenkes mudah-mudahan ini juga sama biar cepat. Karena jangan sampai terjadi ada kekosongan,” ucap Pepen.

Dengan perpanjangan PSBB tersebut diharapkan dapat menekan angka Covid-19 di area zona merah tersebut.

Penerapan PSBB di Kota Bekasi dimulai pada Rabu, 15 April 2020.

Penerapan ini serentak dilakukan oleh daerah lainnya, yakni Kabupaten Bekasi, Bogor, dan Depok.

Baca juga: Hari Ketiga Larangan Mudik, 200 Kendaraan Disuruh Putar Balik di Perbatasan Bekasi-Karawang

Penerapan PSBB ini akan berlangsung selama 14 hari atau hingga 28 April 2020 mendatang. Namun, ini bisa diperpanjang jika kondisi mengharuskan.

Hal tersebut telah tertuang di dalam Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 22 Tahun 2020.

Itu diturunkan secara rinci pada peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Dalam Penanganan wabah corona virus disease atau Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com