JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat melambat, angka pertambahan kasus Covid-19 di Jakarta beberapa hari terakhir kembali meningkat. Pada Selasa (5/5/2020) angka peningkatan bahkan mencapai 169 kasus.
Meski demikian, angka kesembuhan juga terus meningkat melampaui jumlah pasien meninggal dunia.
Berita soal perkembangan terkini Covid-19 di Jakarta ini menjadi berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin.
Baca juga: PSBB Jakarta Tahap 2: Pemudik Terancam Dilarang Balik ke Jakarta hingga 20 Juta Masker
Selain itu, aksi kejahatan jalanan juga mulai ramai terjadi di wilayah Jabodetabek, selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilaksanakan.
Aksi kejahatan yang terjadi di kawasan Sawangan, Kota Depok bahkan terjadi di siang hari di tengah keramaian lalu lintas jalan raya.
Komplotan perampok tampak membobol kaca mobil yang parkir di pinggir jalan raya. Sang sopir yang masih berada di dalam mobil langsung mengejar dan menangkap pelaku.
Baca juga: Kronologi Perampokan Siang Bolong di Depok, Gagal Rampas Uang Rp 80 Juta Setelah Sopir Melawan
Perampok sempat diamuk massa. Namun, mereka bisa melarikan diri setelah salah satu perampok mengeluarkan senjata mengancam warga.
Baca selengkapnya berita terpopuler Megapolitan Kompas.com di sini:
Pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 4.641 orang hingga Selasa (5/5/2020) ini.
Jumlah pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) itu bertambah 169 orang dibandingkan data terakhir pada Senin kemarin, yakni 4.472 pasien.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, dari total pasien, 711 orang dinyatakan sembuh. Pasien yang sembuh bertambah 61 orang dibandingkan kemarin.
Baca juga: Pemprov DKI Klaim, Tak Ada Lagi Warga Jakarta yang Mudik
"Dari total 4.641 orang dengan kasus positif, 711 di antaranya dinyatakan telah sembuh," ujar Ani dalam siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta.
Sementara pasien yang meninggal dunia sebanyak 414 orang, bertambah dua orang dibandingkan kemarin.
Kemudian, ada 2.146 pasien yang masih dirawat di rumah sakit dan 1.370 pasien menjalani isolasi mandiri. Berdasarkan data tersebut, tingkat kesembuhan dari penyakit Covid-19 di Jakarta mencapai 15 persen.
Sementara angka kematian atau case fatality rate akibat Covid-19 sebesar 9 persen.
Baca selengkapnya di sini.
Aksi perampokan terhadap pengemudi mobil di seberang restoran cepat saji McDonald's Bojongsari, Depok, Jawa Barat terekam kamera warga dan kamera pengintai. Rekaman kejadian itu kemudian viral di media sosial.
Insiden tersebut terjadi Selasa (5/5/2020) sekitar pukul 10.30 WIB. Kapolsek Sawangan, Kompol Suprasetyo, membenarkan adanya perampokan itu. Polisi kini mengejar kawanan perampok tersebut.
Dalam video tersebut, terlihat seorang rampok yang berperan sebagai eksekutor datang memepet mobil korban yang sedang parkir di tepi jalan.
Baca juga: Upaya Perampokan Rp 80 Juta di Depok Gagal, tapi Uang Korban Hilang Rp 2,8 Juta
Pria itu datang bersama tiga rekannya. Mereka menggunakan dua sepeda motor.
Korban rupanya ada di jok sopir ketika insiden itu terjadi. Korban lantas segera keluar dan memburu perampok itu yang telah menggondol tas berisi uang tunai.
Perampok itu mencoba kabur dengan berlari dari kejaran korban.
Sementara rekannya sudah dalam posisi siap memboncengnya dengan sepeda motor. Rekannya itu berada dekat mobil korban.
Dari rekaman itu, pria yang jadi eksekutor tersebut sempat tertangkap korban dan mendapat pukulan dan tendangan dari sejumlah warga di sana.
Sementara kawanannya yang lain melaju agak menjauh dengan sepeda motor mereka. Pria itu akhirnya lolos dari kejaran massa.
Ia langsung menghampiri rekannya yang telah menunggu di kejauhan.
Kapolsek Sawangan, Kompol Suprasetyo mengemukakan, para pelaku disebut telah menodongkan senjata api yang diduga berjenis airsoft gun rakitan dalam peristiwa itu.
"Mereka menodongkan senjata api berdasarkan keterangan korban dan saksi yang kami periksa," kata Suprasetyo kepada wartawan, Selasa siang.
"Kami masih dalami dulu," tambah dia.
Baca selengkapnya di sini.
Tirta Mandira Hudi atau akrab disapa dr. Tirta, pengusaha sekaligus pengamat sneaker, melaporkan kasus pencurian yang baru dialaminya ke Polda Metro Jaya.
Laporan dr. Tirta terdaftar dalam nomor LP/2647/V/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 4 Mei 2020.
"Benar (melaporkan kasus pencurian dengan pemberatan ke Polda Metro Jaya)," kata Tirta saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (5/5/2020).
Tirta menjelaskan, kasus pencurian itu terjadi Senin (4/5/2020) pukul 19.00 WIB. Saat itu, dia mampir di minimarket di kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Baca juga: Dokter Tirta: Netizen Stop Menghujat, Kita Punya Musuh Bersama, Covid-19
Selang dua menit, tiba-tiba kaca mobil bagian belakang dirusak oleh orang tak dikenal.
"Jam 19.00 saya mampir mini market, tim saya mampir ke warung sebelah minimarket. Enggak ada 2 menit, kaca belakang (mobil) sudah jebol," ujar Tirta.
Sejumlah barang milik Tirta dibawa kabur oleh maling seperti laptop dan sejumlah dokumen.
"Laptop dan beberapa dokumen hard copy hilang. Kebetulan ada dokumen berisi hasil uji lab APD hazmat lokal di situ," ungkap Tirta.
Baca selengkapnya di sini.
Lurah Kebon Kacang Aiman mengaku masih banyak warga di wilayahnya yang belum mematuhi aturan yang berlaku selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.
Bahkan, terdapat sejumlah warga yang seharusnya menjalani isolasi mandiri karena berstatus orang dalam pemantauan (ODP), tetapi masih beraktivitas di luar rumah.
“Kami mengawasi setengah mati, tetapi masih bandel. Kadang-kadang enggak pakai masker, keluar enggak physical distancing, kan harusnya jaga jarak. Ini yang kadang-kadang susah di warga masyarakat di wilayahnya padat,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (5/5/2020).
Baca juga: Lurah: Banyak Warga Kebon Kacang Terindikasi Covid-19 karena Tak Patuhi PSBB
Menurut Aiman, Kondisi tersebut masih ditemukan di lingkungan RW 007 dan RW 009 Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat yang merupakan kawasan padat penduduk dan berbatasan dengan Kali Krukut.
Hal tersebut karena masyarakat tersebut tidak menyadari pentingnya menggunakan masker dan melakukan isolasi mandiri di rumah untuk mencegah penularan Covid-19.
“Yang isolasi mandiri ini kan sesuai dengan SOP kesehatan 2 minggu tidak boleh keluar rumah, nah mereka diam-diam keluar, lari sana lari sini,” ungkapnya.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.