Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Remaja Pembunuh Bocah, Kak Seto: Faktor Psikologis yang Berat Membuat Perilakunya Tak Terkendali

Kompas.com - 18/05/2020, 07:16 WIB
Jessi Carina

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto menyebut NF butuh pendampingan psikologis.

NF merupakan remaja pembunuh APA (5) sekaligus korban pelecehan seksual oleh tiga orang terdekatnya sebanyak 16 kali.

Sejak tanggal 22 April 2020, NF dipindahkan ke Balai Rehabilitasi Sosial Anak Handayani, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.

Pada Minggu (17/5/2020), Kak Seto datang untuk memastikan kondisi NF saat ini dan melihat perkembangannya.

Baca juga: Pemerkosa Remaja Pembunuh Bocah di Sawah Besar adalah 2 Paman dan Kekasih

Bersama Dirjen Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Kemensos, Harry Hikmat dan Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nahar, Kak Seto datang ke Balai sekitar pukul 13.00 WIB.

Usai melakukan komunikasi dengan NF, Kak Seto mengatakan kondisi NF yang mulai membaik.

Diakuinya, suasana sekitar balai turut membuat rasa percaya diri NF bertambah sehingga ia berani mengungkapkan hal-hal yang dirasakannya dan permasalahannya.

"Saat ini lebih pada pendampingan psikologis. Jadi intinya untuk menggali perasaan terdalam dan mungkin juga kenapa saya (NF) melakukan tindakan itu atau sebagainya. Jadi kami semacam menyimpulkan bahwa faktor psikologis yang sangat berat sekali yang dirasakan NF ini, membuat benar-benar tidak terkendali semua perilakunya," kata Kak Seto di lokasi, Minggu (17/5/2020).

Baca juga: Remaja Pembunuh Bocah di Sawah Besar adalah Korban Pelecehan Seksual, Kini Hamil 3,5 Bulan

Kak Seto turut menuturkan bahwa beban psikologis yang berat ini membuat NF melakukan tindakan secara spontan.

"Suatu sakit hati, perasaan bingung, perasaan panik yang dalam suatu tindakan tanpa rencana/spontan yang sangat disesali. Kemudian yang bersangkutan menyatakan akan segera meminta maaf kepada keluarga, orang tuanya, semuanya," lanjutnya.

Melihat perkembangan ini, Kak Seto optimis penanganan kasus NF akan segera tercapai.

Dirjen Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Kemensos, Harry Hikmat ungkap kondisi NF terkini.

Harry menyebut, kondisi ini sudah jauh lebih baik ketimbang awal kedatangan NF di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Handayani pada 22 April 2020 lalu.

Saat ini, NF bisa dikatakan lebih kooperatif dan mau menceritakan hal yang dialaminya saat menjadi korban pelecehan seksual oleh tiga orang terdekatnya. (NUR INDAH FARRAH AUDINA)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Kunjungi Remaja Korban Pemerkosaan, Kak Seto Sebut NF Butuh Pendampingan Psikologis".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com