Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Putar Balik Ratusan Pemudik yang Naik Travel Gelap di Perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang

Kompas.com - 19/05/2020, 13:26 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 300 pemudik yang naik travel gelap sejak Minggu (17/5/2020) hingga Senin (18/5/2020), dipaksa putar balik oleh polisi.

Kasat Lantas Polres Bekasi AKBP Rachmat Sumekar mengatakan, 300 pemudik itu ketahuan menumpangi di dalam 46 travel gelap.

“Hari Minggu kita nangkap 40, kemudian nambah jadi 46 travel gelap. Total 300 penumpang, dari 46 travel, jadi sudah kita pulangkan penumpangnya,” ujar Sumekar saat dihubungi, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Travel Gelap Nekat Bawa Pemudik Terancam Pidana Kurungan 2 Bulan

Travel gelap yang diputar balik itu ketahuan saat melintasi di jalur Pantura, Kedungwaringin, di perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang.

Sumekar mengatakan, 46 travel gelap itu hendak membawa ratusan penumpang yang bertujuan ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Purbalingga, Indramayu, Banjarnegara, Kebumen Solo, dan Jombang.

“Ini travel dadakan, karena enggak punya trayek. Pelatnya pun hitam,” ucap Sumekar.

Ia mengatakan pemudik yang hendak ke kampung halamannya itu rata-rata beralasan tidak lagi bekerja atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Ada pula beberapa penumpang yang hendak pulang kampung lantaran melihat orang tuanya.

Meski telah mendapat alasan penumpang itu untuk mudik, pihak kepolisian tetap meminta mereka untuk putar balik ke rumahnya masing-masing.

Sementara, 46 pengemudi travel yang membawa pemudik tersebut langsung dikenakan pasal 308 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tentang pelarangan kendaraan angkutan umum beroperasi tanpa izin trayek.

Adapun sanksi yang dikenakaan sebesar Rp 500.000.

“Penumpang kita suruh pulang, mobilnya kan bukan mobil angkut penumpang, mobilnya itu travel gelap, jadi enggak punya trayek. Kita kenakan pasal 308, sanksinya kita denda, denda maksimal Rp 500.000 nanti bayar ke BRI. Mobil kita tahan sehari, bisa bayar denda, tapi sementara untuk dia tidak mengulangi lagi, dia ikut sidang, sebulan lagi,” ucap dia.

Baca juga: 7 Mobil Travel Gelap yang Angkut Pemudik di Pasar Rebo Dijaring Dishub

Sumekar mengatakan, pihak kepolisian juga meminta sopir travel untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya membawa pemudik.

“Ya kalau kedapatan kembali melanggar, mobil travel akan disita selamanya,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com