"Nanti keset itu ditempatkan di setiap pintu masuk. Kan ada dua yang dibuka (pintu utama) pintu Selatan dan pintu Utara," kata Ketut.
Ketut menjelaskan, nantinya setiap pengunjung diwajibkan untuk menginjak keset tersebut.
Dengan sendirinya, disinfektan tersebut akan keluar dan mengenai bagian kaki para pengunjung.
Sebenarnya, keset tersebut bukan barang baru di Taman Margasatwa Ragunan. Fasilitas ini sudah lama dipakai di pintu masuk pusat primata Schmutzer.
"Di pusat primata Schmutzer dari semenjak awal tahun 2004 sudah menggunakan keset itu. Tapi belum ke semua, khusus primata Schmutzer," terang dia.
Baca juga: Anies Sebut Krisis Ekonomi Mulai Terasa di Jakarta Dampak Covid-19
4. Warga yang sakit dilarang berkunjung
Ketut juga mengimbau masyarakat yang merasa sedang sakit untuk tidak berkunjung.
Jika pengunjung kedapatan bersuhu tubuh tinggi, petugas tidak menganjurkan masuk ke dalam area.
"Dipastikan pengunjung itu tidak sakit batuk-batuk atau pilek. Kalau mereka dalam posisi sakit kita tolak, kita ukur suhu tubuh ya seperti itu," kata dia.
Pihaknya juga menyiapkan beberapa fasilitas kesehatan di area taman. Tempat cuci tangan juga disiapkan di sejumlah titik di kompleks Ragunan.
"Kita belum tahu kapan regulasi akan diberlakukan, karena menunggu instruksi pemerintah," kata dia.
Hingga saat ini, Taman Margasatwa Ragunan masih membuka fasilitas wisata virtual lewat akun Instagramnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.