Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak Petugas yang Tak Paham Soal Suhu Normal Manusia

Kompas.com - 12/06/2020, 15:38 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19, berbagai tempat memanfaatkan alat thermo gun untuk mengukur suhu tubuh manusia, termasuk fasilitas kesehatan dan rumah ibadah.

Patokan tak boleh lebih tinggi dari 37,5 derajat celsius yang sering disuarakan pemerintah dalam protokol Covid-19 dijadikan sebagai acuan.

Namun, kebanyakan petugas hanya berpatokan pada angka suhu tertinggi tersebut namun tidak pada suhu normal terendah manusia yakni 36,1 derajat celsius.

Baca juga: PPDB Jakarta, Anak Tenaga Medis Covid-19 yang Meninggal Akan Diterima di Sekolah Pilihan

Eni, salah seorang warga mengatakan, pada Kamis (11/6/2020) kemarin, ia sempat pergi berobat ke Puskesmas Joglo, Jakarta Barat.

"Pas di cek itu suhunya 34 derajat celsius. Yang ngecek satpam depan," kata Eni kepada Kompas.com, Jumat (12/6/2020).

Meski suhu tersebut jauh di bawah suhu normalnya manusia, ia tetap diperbolehkan masuk dan berobat di Puskesmas layaknya warga biasa namun tetap dengan protokol Covid-19.

Petugas juga tak menanyakan apakah ia memiliki gejala kedinginan, atau menggigil.

Baca juga: KA Jarak Jauh Beroperasi Lagi, dari Jakarta Hanya 1 Perjalanan yaitu dari Stasiun Pasar Senen

Hal yang lebih parah dialami oleh Arifin saat hendak menjalankan ibadah shalat Jumat siang ini.

"Tadi pas cek suhu saya 27 derajat, awalnya enggak percaya tapi terus dilihatin benar 27," ucap Arifin.

Suhu tersebut tentu sangat jauh di bawah suhu normalnya manusia.

Akan tetapi, oleh pengurus masjid, ia tetap diperkenankan beribadah di masjid karena suhu tubuhnya tidak melebihi 37,5 derajat celsius.

"Tapi saya kan jadi kepikiran, apa saya lagi sakit atau bagaimana, suhu saya 27 derajat, dingin banget," ucap Arifin.

Baca juga: Juknis Prapendaftaran hingga Lapor Diri PPDB DKI Jakarta

Adapun suhu normal tubuh manusia sebenarnya memang bervariasi.

Dikutip dari Kompas.com, Charles Brantly, MD di Central Health mengatakan tidak ada satu suhu tubuh "normal" yang pasti, dan tergantung pada usia kita, waktu, serta seberapa aktif kita, lebih akurat mendeskripsikan suhu tubuh normal dalam kisaran.

"Temperatur dapat bervariasi antara individu, di mana beberapa anggota keluarga mungkin secara konsisten lebih bersuhu panas daripada yang lain," kata Charles.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com