Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Tanah Abang Ikuti Tes Massal Covid-19

Kompas.com - 23/06/2020, 20:43 WIB
Egidius Patnistik

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengikuti tes cepat dan usap tenggorokan (swab) massal Covid-19 yang diusulkan Kecamatan Tanah Abang. Tes itu dilakukan sepekan setelah pasar itu dibuka kembali walau Jakarta masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

"Target pemeriksaan yang pasti pedagang, kemudian petugas yang menangani kawasan pasar ini," kata Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang, Sari Ulfa, di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (23/6/2020).

Sari mengatakan, Puskesmas Tanah Abang menyiapkan 150 alat untuk tes cepat dan sebanyak 80 alat untuk tes swab tenggorokan.

"Ada yang rapid test (tes cepat) dulu. Ada yang langsung swab (usap) khususnya yang lansia, yang punya penyakit penyerta. Itu sudah ada datanya," ujar Sari.

Baca juga: Pasar Tanah Abang Kembali Beroperasi, Ratusan Pedagangnya Jalani Tes Covid-19

Pedagang yang diketahui mendapatkan hasil reaktif langsung menjalani tes usap dan selama menunggu hasil keluar pedagang diminta ketat menjalani protokol kesehatan.

"Kami minta tetap terapkan protokol kesehatan. Karena itu juga, kami imbau juga kurangi kontak fisik," ujar Sari.

Pasar Tanah Abang (blok A,B,F, dan G) telah mulai dibuka kembali pada 15 Juni 2020.

Pengetatan penerapan protokol kesehatan dilakukan untuk memastikan kegiatan ekonomi rakyat dapat berjalan dengan baik.

Dua pintu dibuka sebagai akses masuk di bagian kanan dan kiri untuk mengurai kepadatan orang yang akan masuk.

Sebelum masuk pengunjung diminta untuk mengantre dan diwajibkan untuk mencuci tangan di wastafel yang tersedia di pintu-pintu masuk. Sekitar dua hingga tiga wastafel disediakan bagi pengunjung maupun pedagang untuk mencuci tangannya menggunakan sabun.

Selanjutnya usai melakukan cuci tangan pengunjung akan menjalani pengecekan suhu tubuh. Pengunjung yang boleh masuk hanya yang bersuhu di bawah 38 derajat celsius.

Di dalam pasar, sistem pembatasan pedagang berdasarkan nomor toko ganjil dan genap diberlakukan. Toko atau kios bernomor genap hanya beroperasi pada tanggal-tanggal genap dan toko atau kios bernomor ganjil beroperasi pada tanggal-tanggal ganjil.

Jika tidak diterapkan, sanksi terberat yang diberikan Perumda Pasar Jaya kepada pedagang adalah penutupan toko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com