DEPOK, KOMPAS.com - Polres Metro Depok meringkus AS (45) dan WM (55), dua pria yang diduga berperan sebagai penyekap sekaligus perampok seorang perawat dan bidan pada pekan lalu.
Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah berujar, kedua tersangka ditembak pada bagian kaki karena dianggap melawan petugas ketika ditangkap.
"Mereka pelaku (yang melakukan kejahatan) karena cari makan," ujar Azis kepada wartawan pada Senin (29/6/2020).
Kedua tersangka disebut telah berkomplot dengan sopir angkot. Saat insiden penyekapan terjadi, sang sopir diam saja dan patuh instruksi para penyekap itu.
Baca juga: Kronologi Penyekapan Bidan dan Perawat di Angkot Tengah Malam, Ponsel dan Uang Dirampas
Namun, hingga saat ini, sopir angkot berinisial KS masih dalam buruan polisi, meskipun mobil angkot telah diamankan.
"Sopir ini sehari-hari memang membawa angkutan tersebut. Kami imbau untuk menyerahkan diri menyusul kedua rekannya yang sudah kami tangkap," kata Azis.
"Kami sempat tanya mereka beberapa kali tetapi tidak mengaku, tapi kami punya data bahwa mereka melakukan kejahatan di wilayah Bogor, tidak jauh dari lokasi kejadian yang ini, dengan modus yang hampir mirip, di angkot juga," ungkap dia.
Berbagai barang yang dirampok dari bidan dan perawat itu, seperti ponsel hingga perhiasan, belum terjual dan disita polisi.
Namun, diketahui para perampok itu juga menguras uang di dalam dompet dan rekening bank kedua korban.
Baca juga: 5 Fakta Penyekapan Bidan dan Perawat di Angkot
Kedua tersangka terancam dijerat pasal berlapis karena diduga telah merencanakan kejahatan, yakni Pasal 55 dan 365 KUHP dengan ancaman kurungan maksimal 12 tahun penjara.
Seorang bidan berinisial SR dan rekannya perawat, RP sebelumnya disekap selama perjalanannya pulang dari Cimanggis, Depok ke Citeureup, Bogor, Minggu (21/6/2020) lalu.
SR mengaku, ia dan RP baru saja selesai dinas sore di salah 1 rumah sakit swasta di Cimanggis saat itu.
Ketika menumpang angkot menuju ke kediaman masing-masing, mereka mendadak disekap oleh dua pria tak dikenal. Penyekapan berlangsung selama 4 jam.
Berikut rangkuman faktanya:
1. Disekap ketika mau turun
Setelah perjalanan berlangsung beberapa waktu, RP memberi aba-aba bagi sopir angkot untuk turun. Namun, sopir bergeming.
"Sopirnya tetap jalan dan pintunya dikunci. Kita langsung didorong, tengkurap di bawah. Tubuh saya terjepit di antara sound system mobil di belakang," ungkap SR.
Wajah mereka menghadap ke lantai mobil. Tubuh mereka ditutup kain oleh 2 laki-laki tak dikenal itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.