Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siasat Penumpang Ojol di Zona Merah, Jalan ke Zona Hijau hingga Pakai Fitur Antar Barang

Kompas.com - 07/07/2020, 10:06 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemprov DKI mengizinkan ojek online mengangkut penumpang sejak Senin (8/6/2020) lalu.

Aplikator ojol, Gojek dan Grab kemudian mengaktifkan kembali fitur GoRide dan Grabike.

Namun, ada pembatasan ojol mengangkut penumpang. Fitur tersebut tidak bisa digunakan untuk tujuan atau lokasi penjemputan yang berada di zona merah Covid-19 di Jakarta.

Zona merah maksudnya masih ada pasien positif Covid-19 di wilayah tersebut.

Baca juga: Ojol Belum Boleh Angkut Penumpang, Pemkot Bekasi Tunggu Kesepakatan dengan Grab dan Gojek

Sementara di Bekasi, Depok, dan Bogor layanan ojol belum diizinkan mengangkut penumpang. Ojol hanya bisa mengangkut barang.

Pembatasan tersebut membuat sejumlah warga memutar otak mencari solusi.

Pasalnya, ojek online merupakan salah satu pilihan alternatif yang mudah diakses untuk mengantarkan penumpang tanpa batasan waktu.

Dina (25), salah satu warga Senen, Jakarta Pusat, mengaku merasa lebih aman menggunakan jasa ojol dibanding menumpang KRL, Transjakarta, atau angkot.

Baca juga: Tak Patuhi Protokol Kesehatan, Pengemudi atau Penumpang Ojek Online Bisa Batalkan Pesanan

Namun, ia mengaku kesulitan mengakses ojek online untuk bepergian lantaran tinggal di wilayah yang masih berada di zona merah.

Solusinya, ia harus berjalan menuju wilayah yang berada di zona hijau.

“Susah sekarang kalau mau kemana-mana. Mau naik angkot masih takut apalagi naik KRL ramai banget. Ojol paling safety menurut saya, kan tinggal bawa helm sendiri dan pakai masker dibanding harus berdesakan tanpa jaga jarak di KRL,” kata Dina kepada Kompas.com, Selasa (7/6/2020).

“Rumah saya kan zona merah jadi tidak bisa pesan atau diantar ke daerah saya. Nah, saya jalan dahulu ke jalan raya depan gang rumah yang zona hijau, lalu pesan di sana. Kalau pulang pun begitu diantarnya ke sana lokasinya,” kata dia.

Sementara Meli (24), warga Pondok Kelapa, Jakarta Timur memakai cara lain agar bisa tetap menggunakan jasa ojol dari rumahnya ke Stasiun Bekasi.

Baca juga: Cerita Penumpang Ojol Bawa Helm Sendiri Saat PSBB Transisi

Ia memakai fitur pengiriman barang, seperti Go-Send di Gojek, yang masih diizinkan di Bekasi.

Setelah orderan diterima, ia berbicara kepada pengemudi untuk mengangkut penumpang, bukan barang.

Jika pengemudi sepakat, orderan dilanjutkan.

“Iya biasanya saya klik Go-Send terus bilang ke abangnya agar yang diantar itu saya, bukan barang. Kalau driver-nya mau dan sepakat, ya sudah jalan,” ucap dia.

Namun, dalam aplikasi, tarif mengangkut barang lebih besar dibanding angkut penumpang.

“Sering kok saya pakai begitu, saya aja tahu dari ojek onlinenya kok. Yaudah saya ikuti saja. Jadi saya lebih mudah bisa kemana-mana tanpa dibatasi,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com