Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2020, 08:29 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tangerang sudah memasuki tahap ketujuh sejak berjalan pada 15 April lalu.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan, PSBB di Kota Tangerang kembali diperpanjang dengan alasan agar masyarakat tetap waspada dan tidak lengah dengan pandemi Covid-19.

Dikhawatirkan apabila status PSBB dicabut, timbul euforia di tengah masyarakat dan membuat laju penularan Covid-19 kembali tinggi.

Baca juga: Ini Alasan PSBB Kota Tangerang Diperpanjang hingga 26 Juli 2020

"Khawatir kalau dilepas begitu saja langsung euforia," ujar Arief saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (13/7/2020).

Pasalnya, belum juga status PSBB dicabut, sudah mulai banyak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan Covid-19.

Itulah sebabnya Arief menurunkan ratusan personel Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengawasi jalannya protokol kesehatan di tengah masyarakat.

Baca juga: 993 ASN Kota Tangerang Disebar untuk Awasi Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19

Pendapatan daerah terdampak

Arief Wismansyah tak memungkiri bahwa pendapatan daerah Kota Tangerang sempat anjlok hingga 90 persen akibat pandemi Covid-19.

"Bulan Mei itu yang tadinya (sempat) turun 90 persen," ujar dia.

Arief mengatakan, setelah ada kelonggaran-kelonggaran PSBB mulai awal Juni, pendapatan Kota Tangerang kembali meningkat.

Namun, kata Arief, peningkatan pendapatan di bulan Juni lalu jauh di bawah angka normal meski dikatakan meningkat dari bulan Mei.

Baca juga: Pendapatan Kota Tangerang Sempat Anjlok 90 Persen akibat Covid-19, Anggaran Pendidikan Terancam Dialihkan

Setidaknya ada gap sebesar 70 persen dari angka normal ketika Covid-19 belum mewabah di Kota Tangerang.

"Kan yang tadinya ngusruk banget di bulan Mei agak naik lagi tapi tak seperti normal. Sekarang di 70 persen," kata dia.

Arief mengatakan, semua anggaran dan program yang sebelumnya sudah direncanakan Kota Tangerang sudah dialihkan, termasuk anggaran untuk pendidikan.

Dia sudah meminta Dinas Pendidikan dan Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang untuk melakukan kalkulasi berapa persen anggaran pendidikan yang dicanangkan harus dikurangi.

Arief bahkan secara terang-terangan mengatakan sudah tidak memberikan insentif kepada sekolah swasta karena krisis Covid-19 tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com