JAKARTA, KOMPAS.com - Pengungkapan jaringan pengedar narkoba di lingkungan kampus membutuhkan dukungan dari pihak manajemen kampus.
Pengungkapan jaringan narkoba di kampus dianggap tak mudah tanpa bantuan dari pihak kampus bersangkutan.
"Kegiatan jaringan narkoba ini terselubung dan tidak mudah melakukan pembuktian kalau tidak dibantu oleh seluruh lapisan di kampus," kata Kasat Reserse Narkoba Polres Jakarta Selatan, Kompol Vivick Tjangkung seusai merilis kasus jaringan pengedar ganja di Polres Jakarta Selatan, Rabu (22/7/2020).
Menurut dia, polisi menunggu pihak kampus untuk membantu mengungkap jaringan pengedar narkoba di lingkungan kampus.
Baca juga: Jaringan Pengedar Ganja di Lingkungan Kampus Dikendalikan Napi
Polisi membutuhkan dukungan dari pihak mahasiswa, dosen, staf, hingga rektor.
"Sekarang tinggal dari pimpinan kampus, dosen dengan melapor kepada kami. Kita sudah berikan akses, tinggal digunakan saja akses itu," ujarnya.
Menurut Vivick, pengungkapan jaringan narkoba di lingkungan kampus sudah beberapa kali dilakukan.
Ia menyebutkan, Polres Jakarta Selatan sudah bekerja sama dengan Universitas Pancasila dan Universitas Nasional untuk berkolaborasi memberantas narkoba.
Baca juga: Jaringan Pengedar Ganja di Kampus Terungkap, Bandarnya Mahasiswa Aktif
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan seperti penangkapan, penggeledahan barang bawaan, tes urine, dan sosialisasi bahaya narkoba.
Sebelumnya, Polres Jakarta Selatan berhasil membongkar jaringan pengedar ganja di sebuah kampus swasta di bilangan Meruya, Kembangan, Jakarta Barat.
Dari tangan tujuh tersangka, polisi menyita ganja seberat 4,6 kilogram.
Tiga dari mereka yang ditangkap itu merupakan tiga mahasiswa, yaitu II, CR, AN. Satu lagi seorang alumnus universitas swasta itu, yaitu AYH.
Tiga lainnya adalah petugas sekuriti sebuah minimarket di Tangerang Selatan berinisial DW, karyawan swasta di Ciledug berinisial VH dan tukang ojek berinisial AS.
Bandar ganja di jaringan itu adalah seorang mahasiswa tingkat akhir.
Mereka berasal dari fakultas yang berbeda yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.