Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Siswa di Bekasi yang Mulai Belajar di Sekolah, Senang meski Tak Seperti Biasanya...

Kompas.com - 04/08/2020, 13:52 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Sekolah di Bekasi mulai menggelar simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada Senin (4/8/2020) hari ini.

Enam sekolah yang simulasi belajar tatap muka itu adalah sekolah yang masuk dalam kategori role model atau percontohan yaitu SMPN 2 Kota Bekasi, SMP Victory, SMP Nassa, SDN Pekayonjaya VI, SD Negeri Jaticempaka VI, dan SD Al Azhar VI.

Murid-murid di Bekasi ini tampak antusias kembali untuk pertama kalinya ke sekolah bertemu teman dan guru-gurunya kembali.

Baca juga: Saat Siswa Mulai Simulasi Belajar Tatap Muka di Bekasi di Tengah Pandemi

Namun, KBM tatap muka di tengah pandemi Covid-19 ini memang berbeda dari biasanya.

Biasanya murid-murid berkumpul bercanda gurau bersama teman-temannya, ke kantin, pulang sekolah bersama-sama, tak ada jarak yang harus memisahkan tempat duduk, bahkan guru-guru tak sungkan untuk mengajar dan duduk di samping anak muridnya.

Kini pembelajaran itu terlihat sangat berbeda, murid-murid mulai membiasakan diri untuk menggunakan masker dengan waktu empat jam KBM tatap muka di dalam kelas.

Meski sesekali murid-murid itu tampak menurunkan maskernya. Namun, ia mencoba terus nyaman menggunakan masker itu.

Tak ada murid-murid yang saling ngobrol bersama temannya. Mereka pun rata-rata membawa bekal sendiri dan makan di dalam kelas.

Baca juga: Enam Sekolah Simulasi KBM Tatap Muka di Bekasi

Tiada suara tawa, candaan seperti kelas biasanya yang ditemukan di sekolah saat normal. Kini antar siswa jarang ngobrol dengan teman-teman sekelasnya bahkan tak ada pinjam meminjam pulpen kali ini.

Kelas memang terlihat kaku meski sesekali guru di kelas coba mencairkan suasana dengan mengajak ngobrol muridnya.

Usai pulang sekolah, mereka pun harus langsung pulang ke rumah lantaran orangtua yang sudah menunggunya di depan gerbang sekolah.

Masing-masing kelas yang berjumlah 18 satu kelasnya pulang bergantian dengan teratur.

Ketika pulang sekolah, Amanda (13), siswi kelas VII tampak sendiri menuju gerbang sekolah menunggu ayahnya menjemputnya.

Sembari menunggu, Amanda bercerita hari pertama masuk sekolah di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Guru yang Mengajar Tatap Muka di SMPN 02 Bekasi Harus Punya Surat Bebas Covid-19

Ia mengaku senang akhirnya kembali ke sekolah. Sebab sudah enam bulan belakangan ini ia tak merasakan belajar di sekolah.

Menurut dia, di sekolah dirinya lebih mudah mengerti pelajaran dibanding di rumah. Sebab ia bisa bertanya langsung dengan guru ketika pelajaran itu tidak dimengerti.

“Lebih asik belajar langsung dijelasin dibanding di rumah susah dimengerti,” kata Amanda di SMPN 2, Selasa (4/8/2020).

Namun, kata Amanda, sistem belajar kali ini membuat dirinya sedih. Sebab ia tak bisa banyak ngobrol dengan teman-temannya.

Apalagi dirinya harus membiasakan diri menggunakan masker.

“Sedih sih agak risih, kadang sesak gitu kalau lama-lama. Jadi aku suka buka sedikit,” ucap Amanda.

Baca juga: KBM Tatap Muka, Murid SMPN 02 Bekasi Bergantian Belajar di Sekolah

Sama halnya dengan Hesra (12), murid kelas VIII di SMPN 2 ini mengaku dirinya masih takut keluar rumah. Sebab sudah enam bulan belakangan ini sejak sekolah tidak digelar ia tak pernah keluar rumah.

Meski masih takut, dia mengaku senang kembali ke sekolah bertemu teman dan guru-gurunya.

“Masih takut sebenarnya, tetapi seru aja akhirnya ke sekolah ketemu teman-teman,” kata dia.

Ia mengakui belajar di sekolah lebih efektif dibanding belajar di rumah. Sebab kata dia, terkadang rumahnya masih terkendala sinyal.

Apalagi uang yang harus dikeluarkan untuk membeli kuota sangat besar.

“Lebih mengerti belajar di sekolah sih. Soalnya kadang lagi video Zoom terus tiba-tiba aku pernah langsung keluar terus enggak ngerti apa yang diajarin guru, sekarang lebih ngerti belajar di sekolah,” ucap dia.

Baca juga: Sekolah di Bekasi Mulai Belajar Mengajar Tatap Muka, Murid Harus Diizinkan Orangtua

Meski demikian, belajar di sekolah tak lagi sama seperti dulu. Dia sedih kini tidak bisa jajan ke kantin bersama teman saat jam istirahat seperti yang sering dilakukan dulu.

“Enggak boleh sama bu guru ke kantin. Kantinnya tutup, aku juga bawa bekal,”’kata dia.

Hesra juga selalu membawa hand sanitizer untuk menghindari penularan Covid-19. Ia berucap mamanya selalu berpesan untuk rajin cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer selama belajar di sekolah.

Dengan begitu, pembelajaran tatap muka di sekolah bisa berjalan dengan lancar.

“Kata mama enggak boleh dilepas (maskernya), aku cuci tangan sama pakai hand sanitizer terus,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com