Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Warga Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Suspect di Kabupaten Bekasi, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 10/08/2020, 09:36 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Penolakan pemakaman pasien suspect Covid-19 kembali terjadi.

Pemakaman warga Desa Tanjungsari, Cikarang Utara berinisial A ditolak oleh warga di kawasan TPU Kaliulu Desa Tanjungsari Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Sabtu (8/8/2020).

Video penolakan pemakamam jenazah dengan protokol Covid-19 itu tersebar di media sosial.

Dalam video itu tampak beberapa orang sedang marah kepada petugas RSUD Kabupaten Bekasi yang menggunakan alat pelindung diri (APD) saat hendak memakamkan jenazah pasien suspect.

Warga meminta pertanggungjawaban rumah sakit yang belum memberitahu hasil dari pemeriksaan pasien tersebut apakah Covid-19 atau tidak.

“Lo bertanggung jawab dong, jangan asal bilang Covid aja,” ucap salah satu warga ke arah petugas RSUD Bekasi.

“Shalatin itu ada Mushalla, jangan takut lo sama Covid, apa-apaan ini pakai baju APD begini. Penghinaan ini namanya, setan lo,” timpal warga lainnya.

Baca juga: Pemkot Bekasi Resmi Hentikan Simulasi KBM Tatap Muka di Enam Sekolah

Petugas RSUD Kabupaten Bekasi ini lantas diusir dari TPU Kaliulu. Bahkan ada warga yang memukul salah satu petugas tersebut.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengonfirmasi hal tersebut.

“Benar ada beberapa warga yang keberatan dan menolak pemakaman jenazah tersebut. Itu hanya kesalahpahaman,” ujar Hendra saat dihubungi, Senin (10/8/2020).

Hendra mengatakan, awalnya warga hanya mengetahui A, pasien suspect Covid-19 hanya memiliki sakit diabetes dan jantung.

Lalu, A dirawat di RSUD dan melakukan test swab. Namun, enam hari kemudian hasilnya belum juga keluar.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Sebut Masih Ada Penambahan Kasus Covid-19 dari Klaster Keluarga

Akhirnya, A meninggal tanpa diketahui apakah positif Covid-19 atau tidak. Meski demikian, A dimakamkan sesuai dengan protokol Covid-19.

A yang merupakan salah satu tokoh agama sempat dishalatkan di rumahnya didampingi petugas dan keluarganya.

“Karena merasa gejalanya bukan ke arah Covid, jadi dimakamkan di TPU tanpa pengawalan dari polisi,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com