Strategi pertama dengan melakukan tracing terhadap riwayat kontak dari jurnalis yang terinfeksi.
"Si A B C kenaknya di mana, oh kira-kira di sini, ketemunya sama siapa aja, oh mereka ketemu udah swab semua. Kalau ada kontak tapi belum swab nah kita hindari karena ada juga yang merasa sehat, enggak apa-apa. Tapi mau gak mau, suka enggak suka kita harus enggak ketemu dulu sama orangnya yang kita enggak tahu pemeriksaannya," jelas dia.
Selain itu, ia juga sering kali memilih liputan di lokasi yang tak banyak wartawan lainnya. Kalau pun banyak wartawan, ia menghindari kerumunan.
"Karena virus ini berbeda dengan waktu kita liputan kerusuhan, ada batu terlihat bisa kita hindari, kalau virus ini tidak terlihat," kata Kape
Serang psikologis jurnalis foto
Sebagai seorang jurnalis, tak ada pilihan untuk selalu mencari informasi terbaru tentang Covid-19.
Namun, semakin banyak informasi yang didapat kerap kali justru menyerang psikologis seorang jurnalis.
Setidaknya, itulah yang dirasakan oleh Rony. Namun, tuntutan pekerjaan menbuat dia harus mengatasi masalah ini.
"Salah satu caranya melihat indikator tentang gejala. Selama enggak ngerasa ada gejala, ya itu cukup menenangkan," ujar Rony.
Selain itu, rutin melaksanakan pengetesan secara laboratorium termasuk upaya untuk memperbaiki kondosi mental selama pandemi.
Komunikasi yang baik dengan kantor pun sangat bermanfaat. Dengan mengetahui bahwa kantor peduli terhadap karyawannya tentu dapat menciptakan perasaan positif.
"Kantor juga selalu menyampaikan yang paling utama itu kesehatan dan keselamatan. Jadi ada saling pengertian di sana," ujar Rony.
Harapan dari jurnalis
"Tugas jurnalis itu berat, apa lagi yang harus tetap ke lapangan, ada jurnalis yang enggak bisa kerja dari rumah," kata Kape.
Ia berharap, perusahaan media bisa memberi proteksi lebih kepada garda terdepannya dalam mendapatkan berita.
Hal sederhana yang ia harapkan adalah perusahaan media memfasilitasi jurnalisnya untuk rapid test dan swab test setiap dua minggu sekali.
Kape merasa hal ini sangat penting untuk memastikan kondisi kesehatan sehingga tidak menularkan ke orang lain.
"Sementara harapan buat negara cari cara untuk orang patuh terhadap protokol kesehatan, bagaimana konsistensi pemerintah menegakkan aturan misalnya tidak menerapkan protokol kesehatan lu didenda," ucap Kape.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.