Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Karyawan LG Positif Covid-19 yang Isolasi Mandiri Sempat Ditolak Tetangga

Kompas.com - 31/08/2020, 14:51 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Karyawan LG Electronics di Cikarang, Bekasi, yang terpapar Covid-19 dikucilkan tetangganya. Informasi tersebut beredar di media sosial.

Ketua Gugus Tugas Covid LG Electronics Tony Samapta mengatakan, ada delapan karyawannya yang terpapar Covid-19 ditolak warga sekitar saat jalani isolasi mandiri di rumah.

Mereka yang menjalani isolasi mandiri itu adalah karyawan yang dikategorikan sebagai orang tanpa gejala.

“Jadi gini, 8 orang itu saat isolasi mandiri ada penolakan dari warga,” ucap Toni melalui keterangannya, Senin (31/8/2020).

Baca juga: Tambah Ratusan Pasien dari Klaster LG, Kini Ada 880 Kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi

Karyawan yang ditolak warga itu kini diisolasi mandiri di apartemen. Apartemen itu disediakan perusahaan khusus untuk warganya.

“Mereka yang ditolak itu akhirnya kita tampung di apartemen,” kata Toni .

Sebagai informasi, terakhir tercatat ada 242 karyawan LG Electronics Cikarang yang dilaporkan terpapar Covid-19.

Dari 242 karyawan LG yang terpapar Covid-19, ada 25 orang yang dirawat di rumah sakit, delapan karyawan isolasi mandiri di apartemen.

Sisanya, ada yang dirawat di Bapelkes dan dirawat di Wisma Ki Hajar Dewantara.

“Dari 242 itu ada yang dirawat di rumah sakit, di isolasi di Bapelkes, Wisma Ki Hajar Dewantara. Ada yang disiapkan di apartemen (isolasi mandiri),” ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan sekaligus Wakil Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19, Hendra.

Baca juga: Wakil Wali Kota Bekasi Sediakan 2 Mobilnya Dipinjam Gratis untuk Pesta Pernikahan Warga

Hendra mengatakan, delapan karyawan itu harus dipindahkan dari rumahnya ke apartemen oleh perusahaan melihat situasi kawasan rumahnya yang padat penduduk.

Sehingga tak memadai sebagai tempat isolasi mandiri.

“Ada yang di Bapelkes dan ada yang di Laboratori. Ada domisili mana gitu yang dinilai tidak layak (untuk tempat isolasi), kalau tidak layakkan nanti berdampak bagi masyarakat dan keluarga. Jadi harus dipindahkan,” tutur. Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com