Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Hati Maman Sang Penggali Makam Covid-19: Takut, Lelah, hingga Kapan Pandemi Berakhir?

Kompas.com - 02/09/2020, 17:15 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Panas dan gerah sudah akrab di kulitnya. Tetapi dia sama sekali tak mengeluhkan hal tersebut.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Akan Isolasi Semua Pasien Covid-19 di RS dan Wisma Atlet

Bagi Maman, lagi-lagi bukan lelah yang mengusik, melainkan takut dengan pandemi ini.

Di tengah rasa takutnya kala bertugas, kadang Maman mencari hiburan sebagai selingan. Kala istirahat dia dan teman-temannya mendendangkan lagu dangdut andalan.

Alunan musik yang tercipta dari tabuhan tabla seakan suplemen untuk mengendurkan syaraf Maman yang tegang akibat lelah dan takut.

Tak jarang badan Maman ikut bergoyang, selaras dengan ketukan musik yang ada.

“Kami paling denger musik joget-joget. Kadang-kadang kami suka bawa radio yang bisa disambung pakai bluetooth. Pimpinan sih maklum saja, karena kan buat ngilangin stres pas istirahat,” kata dia.

Namun, begitu lepas istirahat, Maman harus kembali bertugas. Dia persiapkan diri lagi, menanti datangnya jenazah korban-korban Covid-19 berikutnya

Maman jengkel kepada yang abai

Di tengah ketakutannya terpapar Covid-19, Maman kadang meradang kala dirinya melihat masyarakat yang masih berkeliaran di luar rumah, tanpa mengenakan masker, atau bahkan berkerumun.

Dalam benaknya pun Maman berpikir, mengapa masyarakat tidak khawatir?

Baca juga: Penyintas Covid-19 Sebut Mereka yang Abai Protokol Kesehatan sebagai Orang Arogan

“Jengkel juga sih. Sebenarnya kesehatan buat dia sendiri, untuk keluarga dia. Kenapa pas keluar dan kumpul enggak pakai masker, jaga jarak juga enggak. Apa kata pemerintah soal protokol kesehatan ya harus dijalani,” ungkap dia.

Maman sadar betul akan bahanya Covid-19 yang mengancam. Setiap pulang bertugas, Maman selalu mencuci tangan, disemprot disinfektan, hingga mandi di kamar mandi pemakaman demi memastikan badan steril. Ini dilakukan agar Maman aman saat bertemu keluarga di rumah.

Dia berharap masyarakat tidak harus jadi pasien positif dahulu baru taat protokol kesehatan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com