DEPOK, KOMPAS.com - Analis politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno memprediksi bahwa Pilkada Depok 2020 akan jadi ajang duel yang menarik.
Penyebab utamanya, dua kandidat yang berduel sama-sama petahana yang saat ini masih berbagi peran di pucuk pemerintahan, yakni Wali Kota Mohammad Idris versus wakilnya, Pradi Supriatna.
"Sama-sama petahana jadi cara tempur dan dapurnya masing-masing sudah kelihatan. Ibarat rumah kaca. Apa yang dilakukan Pradi dan Idris, mereka saling tahu di antara mereka," jelas Adi ketika dihubungi Kompas.com, Senin (7/9/2020).
Baca juga: Ini Komentar Idris dan Pradi soal Pecah Kongsi di Pilkada Depok 2020
Ia bahkan mengandaikan duel petahana ini seperti laga " El Clasico", pertandingan akbar antara dua klub beken Spanyol, Real Madrid dan Barcelona.
Dalam laga ini, selain saling tahu taktik dan cara menjegal lawannya, masing-masing kubu juga bertabur pemain bintang.
Menurut Adi, duel Idris versus Pradi adalah pertandingan dua kandidat yang sama-sama kuat dan peluang menangnya sama besar.
Idris dengan barisan PKS akan mengandalkan kesolidan mesin politik partai serta militansi relawan di akar rumput yang terbukti berhasil mempertahankan hegemoni PKS di Depok selama 15 tahun.
Baca juga: Pilkada Depok 2020, Ajang Pembuktian Mesin Politik PKS yang Berhadapan dengan Koalisi Gemuk
Di kubu Pradi, ia disokong oleh logistik besar dari 2 partai raksasa yang sedang intim di level nasional, yakni Gerindra dan PDI-P.
Pradi pun dibeking oleh koalisi gemuk yang, secara perolehan kursi di parlemen, hampir 2 kali lipat perolehan kursi pada koalisi Idris cs.
"Kalau mau disebut, ini adalah pertarungan antara soliditas mesin partai berbasis kader ala PKS versus kekuatan partai dengan sumber daya ekonomi yang besar," kata Adi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan