Jawaban ini membuat para mahasiswa baru kian bingung.
“Jajaran (fakultas) belum dapat laporan secara penuh, tapi bisa-bisanya semua mahasiswa baru sudah dikasih kata ‘wajib’ (tanda tangan). Saya sebagai mahasiswa baru merasa berhak mendapatkan sosialisasi yang baik, apalagi tentang pasal-pasal yang kurang jelas begini,” tegas A.
Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Terus Melonjak, RSUD Depok Hampir Penuh
Direktur Kemahasiswaan UI, Devie Rahmawati mengeklaim bahwa pakta integritas yang kadung ditandatangani mahasiswa baru adalah hasil kekeliruan penyelenggara PKKMB UI.
Ia berdalih, pakta integritas yang terkirim merupakan naskah yang belum final.
“Itu naskah yang belum final, dan itu yang diterima mahasiswa. Kami tadinya belum mau menarik lebih dulu, karena tidak mau menimbulkan kegaduhan,” ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (11/9/2020).
“Terjadi kekeliruan pengiriman dokumen pre-test, post-test, dan pakta integritas yang masih berupa draf sehingga banyak mengundang pro dan kontra,” imbuh Devie.
Ia lalu mengirimkan Kompas.com pakta integritas versi final yang telah berganti istilah jadi “surat pernyataan”, tanpa kewajiban tanda tangan di atas meterai.
Ada beberapa perubahan di sana.
Beberapa poin digabung, namun ada beberapa poin tambahan.
Baca juga: Kepada Mahasiswa Baru UI, Mahfud MD: Ini Generasi yang Cool, Moderat, dan Terbuka
Salah satunya, mahasiswa UI berjanji tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Pancasila, sebagaimana tertera di poin 1.
Kemudian, ada kalimat “tidak melakukan/terlibat dalam tindak pidana khususnya penyalahgunaan narkoba, pelecehan seksual, kekerasan seksual, intoleransi, radikalisme, dan terorisme dalam bentuk apa pun” pada poin 8.
Poin soal tindak pidana pada draf versi lama hanya mengatur soal minuman keras, narkotika, dan kekerasan seksual, tanpa bicara intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Poin soal pancasila juga baru ada pada draf versi final.
Lalu, soal kegiatan politik praktis, dibuat lebih spesifik bahwa larangan baru berlaku jika kegiatan itu dihelat di dalam kampus.
Dengan adanya draf versi baru, bagaimana dengan nasib pakta integritas bermeterai yang telanjur ditandatangani ribuan mahasiswa baru UI dan kadung mengikat secara hukum?
Devie tidak menggubris pertanyaan Kompas.com sejak kemarin hingga berita ini disusun.
Masalah lainnya, pakta integritas yang baru pun masih misteri bagi para mahasiswa baru.
“Di luar sudah beredar pakta baru? Ini kami semua maba enggak tahu ada pakta baru,” ucap Y.
“Tentang pakta integritas baru itu, saya dan teman sejurusan saya juga belum dapat informasi apa-apa,” tambah A.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Fajar Adi Nugroho berencana melakukan audiensi ke pihak rektorat mengenai kontroversi pakta integritas ini.
“Belum tahu (ada pakta integritas baru). Ada diskusi (dengan BEM se-UI), sedang direncanakan untuk audiensi,” kata Fajar kepada Kompas.com, Sabtu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.