Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam Budi Minta Kepastian Nasib Pilkada Depok di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 21/09/2020, 16:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Calon wakil wali kota Depok usungan PKS, Imam Budi Hartono meminta kejelasan sesegera mungkin soal kelanjutan nasib Pilkada Depok 2020.

Sebagai informasi, Pilkada Depok sedianya digelar bersamaan dengan 270 daerah lainnya di Indonesia.

Secara spesifik, menurut Imam, kepastian nasib Pilkada Depok penting diketahui segera untuk menyesuaikan anggaran.

"Segera saja diputuskan agar semua pihak yang terlibat tidak telanjur mengeluarkan anggaran, baik para pasangan calon, lembaga penyelenggara pemilu, pemerintah maupun masyarakat," kata Imam ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (21/9/2020).

Baca juga: Angka Kematian Pasien Covid-19 di Depok Semakin Tinggi, Nyaris 3 Kali Lipat dalam 2 Bulan

Kota Depok hingga kini masih menjadi kota dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat dan wilayah Bodetabek dengan total 3.287 kasus.

Selain itu, hingga Minggu kemarin masih ada 906 pasien positif Covid-19 yang sedang ditangani di Depok dengan tren yang terus meningkat.

Situasi secara nasional tak lebih baik, sebab tren kasus Covid-19 masih belum menunjukkan penurunan. Sedangkan Indonesia masih berkutat dengan minimnya pemeriksaan.

Presiden RI Joko Widodo melalui juru bicara Fadjroel Rachman menyampaikan bahwa pemerintah belum berpikir untuk menunda Pilkada Serentak 2020.

Imam meminta, jika Pilkada Depok tetap diselenggarakan, maka tantangannya ialah memastikan seluruh kegiatan dihelat dengan protokol maksimal.

"Jika tetap digelar, buat aturan yang ketat terhadap protokol kesehatan Covid-19," kata dia.

"Misalkan diperkenankan kampanye terbuka, tetapi hanya alat peraga saja dan kampanye melalui online dan media sosial," tutur Imam.

Desakan agar pemerintah menunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 hingga pandemi Covid-19 mereda terus menggema.

Terbaru, mantan wakil presiden Jusuf Kalla juga melontarkan desakan serupa.

Menurutnya, kesehatan masyarakat jauh lebih mendesak ketimbang semata menyelenggarakan Pilkada 2020.

Baca juga: Jusuf Kalla: Jika Pilkada Membuat Rakyat Sakit, untuk Apa Disegerakan?

Sebagai informasi, pemungutan suara Pilkada Depok akan diselenggarakan 9 Desember 2020 mendatang. Kedua kandidat sama-sama petahana.

Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.

Ia akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.

Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil wali kota saat ini sekaligus Ketua DPC Gerindra Depok, akan berusaha menggantikan posisi Idris lewat pilkada.

Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com