Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Balqis Berjuang Hadapi Penyakit Langka Vaskulitis, Jarinya Mengering hingga Putus Sendiri

Kompas.com - 23/09/2020, 14:00 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Seorang anak perempuan bernama Balqis Aulia Rahma (9) mengidap penyakit vaskulitis atau radang pembuluh darah sejak September 2019 lalu.

Penyakit langka itu membuat warga Kranji, Kota Bekasi ini terpaksa berhenti sekolah ketika dirinya berada di kelas 3 SD. Kini, Balqia sedang berjuang melawan penyakit langka yang dideritanya.

Ibunda Balqis, Wismawati (31), mengungkap bagaimana kali pertama anaknya itu didiagnosa vaskulitis. Kata dia, Balqis mulanya hanya mengeluh bahwa badannya pegal-pegal. Namun, lambat laun dia tak bisa berjalan.

Kondisi tersebut pun membuat Wismawati sangat panik dan membawa Balqis ke Rumah Sakit Ananda.

Baca juga: Idap Penyakit Langka Atresia Bilier, Bayi Nadine Harus Operasi dengan Biaya Rp 2 Miliar

“Awalnya anak saya didiagnosa TB paru, terus kata saya, 'Kalau kena TB paru kenapa enggak bisa jalan?'. Lalu dokter bilang, karena dia kurus, jadi kena ke tulang hingga akhirnya anak saya dirawat lima hari,” ujar Wismawati saat dikonfirmasi, Selasa (22/9/2020).

Usai lima hari dirawat di rumah sakit, Balqis diizinkan pulang. Namun, ketika sampai di rumah, Wismawati kaget melihat kondisi anaknya malah kian mengkhawatirkan. Seketika jari-jari anaknya menghitam dan mengering, dengan kesan seperti membusuk.

Karena kondisi yang seperti itu, Wismawati kemudian membawa Balqis ke RSUD Bekasi untuk mendapatkan perawatan selama 10 hari, sebelum dirujuk ke RSCM, Jakarta Pusat.

“Saat di RSCM Balqis dinyatakan mengidap vaskulitis. Kata dokter ada peradangan pembuluh darah. Jadi aliran darah yang mengalir ke ujung jarinya tidak lancar. Jadi ujung jarinya membusuk. Kena penyakit langka kata dokter, 1.000 banding 1 penderitanya,” ujar Wismawati.

Baca juga: Bayi Ini Lahir dengan Penyakit Langka Sindrom Herlequine Ichtyosys, Kulitnya Mengeras dan Melepuh

Mendengar kabar dari dokter, Wismawati langsung kaget. Dia tak pernah mengira anak pertamanya mengidap penyakit yang belum pernah didengarnya selama ini.

Makin lama kondisi Balqis kian memburuk. Muncul ruam yang menyebabkan luka bernanah di sekejur kulitnya.

Luka-luka di sekujur tubuh Balqis terlihat seperti luka bakar. Ia merasakan perih ketika lukanya mengalami pembusukan.

Penyakit itu menyebabkan kaki dan tangan Balqis mengecil. Bahkan kini Balqis tak dapat merasakan sentuhan atau menggerakkan jari-jarinya lagi.

Bahkan, telunjuk tangan kanan Balqis terpaksa diamputasi karena telah mati rasa dan membusuk.

"Jari telunjuknya diamputasi karena lukanya sudah parah, sudah enggak bisa digerakkin juga telunjuknya, kata dokter infeksi jadi bikin dia (Balqis) demam," kata Wismawati.

Wismawati terus menahan tangis setiap kali melihat kondisi anaknya. Kata dia, Balqis tetap semangat meski sedang mengidap penyakit langka.

Baca juga: Ahli Medis: Butuh Petunjuk Teknis untuk Anak Pengidap Penyakit Langka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com