Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Kasus Tukang Bakso Culik dan Perkosa Anak Berkebutuhan Khusus

Kompas.com - 06/10/2020, 07:54 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang tukang bakso berinisial PBA (39) hanya bisa duduk di kursi roda dan menundukkan kepala saat berada di Polda Metro Jaya, Senin (5/10/2020) kemarin.

Kedua kaki PBA ditembak polisi. Dia ditembak polisi karena melawan petugas ketika hendak ditangkap di Jombang, Jawa Timur pada 30 September lalu.

PBA merupakan tersangka penculik dan pemerkosa seorang anak berkebutuhan khusus berinisial A. Dia menculik korban di Danau Sunter, Jakarta Utara tanggal 8 September 2020.

Tersangka mengiming-imingi korban untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga dan memberikang uang Rp 50.000.

Baca juga: Diculik 23 Hari, Anak Berkebutuhan Khusus Diperkosa Tukang Bakso hingga 14 Kali

 

Kronologi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, penangkapan PBA bermula setelah ada laporan orang hilang, yakni A, ke Polda Metro Jaya pada 24 September 2020.

Keluarga korban melaporkan, A sudah tidak pulang ke rumah di kawasan Sunter sejak 8 September 2020.

"Dilakukan penyelidikan. Dari rekaman CCTV tempat anak ini sering berada, terlihat bahwa korban dibawa kabur oleh seseorang itu tanggal 8 (September)," kata Yusri di Polda Metro Jaya, kemarin.

Yusri menjelaskan, PBA menculik korban dari di dekat Danau Sunter. Dia lalu membawa korban ke kontrakannya. Di sana dia mulai mempekosa anak itu.

"Setelahnya dibawa ke Boyolali (Jawa Tengah), di sana PBA sambil berdagang bakso kemudian baru ke Jombang, Jawa Timur," kata Yusri.

Yusri menjelaskan, PBA mengiming-imingi korban pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di daerah Jombang. PBA memberikan uang Rp 50.000 untuk meyakinkan A agar segera ikut bersamanya.

Ingin menikahi

Polisi mengungkapkan, PBA menculik korban karena ingin menikahinya.

"Motifnya ini memang suka dengan korban. Ada niatan untuk menikahi. Tersangka ini duda, sudah pernah menikah," ujar Yusri.

Menurut Yusri, tersangka dan korban kerap bertemu di sekitar Danau Sunter. PBA merupakan pedagang bakso keliling. Sementara A, yang berkebutuhan khusus, sering meminta-minta uang kepada tersangka.

"Dia (korban) datang setiap hari. Dari situlah tersangka kenal dan mengetahui kalau korban sering ada di situ," kata Yusri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com