Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap Roboh, Gedung Lembaga Sensor Film Diperiksa Kelayakannya

Kompas.com - 07/10/2020, 14:48 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aspek kelayakan dan keselamatan Gedung Lembaga Sensor Film di Cikoko, Pancoran, Jakarta langsung diperiksa oleh Dinas Cipta Karya, Pertanahan, dan Tata Ruang (Dinas Citata) DKI Jakarta setelah kejadian robohnya atap lantai 9 hingga menimpa lantai.

Hal itu disampaikan oleh Ketua LSF, Rommy Fibri saat dihubungi, Rabu (7/10/2020) siang.

“Kami masih hasil menunggu hasil inspeksi Dinas Tata Kota untuk assesment kelayakan dan keselamatan gedung,” ujar Rommy.

Dinas Citata DKI Jakarta masih mengindetifikasi struktur gedung serta aspek penunjang kelayakan gedung.

Baca juga: Atap Gedung Film Rusak, Reruntuhan Timpa Mobil yang Terparkir

Pihak LSF juga belum bisa masuk ke dalam ruangan di lantai 8 yang roboh tertimpa atap.

“Kami belum bisa ngecek ke dalam (ruangan). Yang bisa ngecek Dinas Tata Kota terkait. Dan ruangan kerja dan tak bisa digunakan,” ujarnya.

Sebelumnya, atap Gedung Film lantai 8 dan 9 di Jalan MT Haryono, Cikoko, Pancoran, Jakarta mengalami kerusakan pada Rabu (7/9/2020) pagi.

Kepala Satuan Pamong Praja Kelurahan Cikoko, M. Fahrul mengatakan, kerusakan terjadi pada bagian atap Gedung Lembaga Sensor Film.

Baca juga: Hingga 7 Oktober, Ada 36 Pasien Covid-19 yang Dirawat di RSD Patriot Chandrabaga

“Pada pukul 06.20 WIB, menurut saksi keamanan Gedung Film lantai 8 dan 9 terjadi kerusakan di atas gedung perkantoran Lembaga Sensor Film,” kata Fachrul dalam keterangan tertulis, Rabu.

Akibat rusaknya atap gedung, material bangunan kemudian menimpa satu unit mobil dinas LSF bermerek Innova B 1873 RF yang terparkir di bawah.

Atap di Lantai 9 yang ambruk menimpa ruang studio penyensoran di lantai 8 Gedung (LSF).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com