Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Mahasiswa Jalani Wisuda Online, Hampir Tertidur, Tali Toga Dipindahkan Orangtua

Kompas.com - 10/10/2020, 17:35 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 bukan saja berdampak kepada kalangan pebisnis, tetapi juga merambat hingga ke dunia pendidikan khususnya mahasiswa yang melakukan kegiatan wisuda secara online.

Hal itu pun dilakukan oleh Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Pondok Labu Pangkalan Jati, Cinere, Depok, yang digelar secara daring, Sabtu (10/10/2020).

Prosesi itu membuat perasaan Ilham Taufiqir RahmanI campur aduk, antara sedih, haru, tetapi gembira.

Ilham yang merupakan salah satu wisudawan dari Studi Ilmu Komunikasi kampus itu tak pernah membayangkan momen kebahagiaan akhir pendidikannya harus dilakukan secara online.

Baca juga: Cerita Dita Cari Cuan Tambahan dari Hobi Masak di Tengah Pandemi Covid-19

Bahkan, momen membahagiakan itu sukses membuat dia mengantuk. Ilham bercerita ia hampir tertidur di tengah acara ketika menunggu namanya disebut.

"Ya euforia saja wisuda online. Cuma ngantuk banget, hampir tidur nunggu nama disebut. Tadi ada 1.400 mahasiswa (wisuda) dari pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Untung hanya bayar toga saja Rp 200.000" kata Ilham seiring tawa kepada Kompas.com, Sabtu.

Wisuda online juga membuat Ilham tak dapat merayakan kebahagiaan bersama rekan kampus yang berjuang bersama menuju puncak.

Padahal, proses perkuliahannya selama ini dilalui bersama teman-teman mulai dari penyusunan skripsi hingga sidang.

Bagi mahasiwa angkatan 2013 itu, menjalani wisuda offline seperti sebelum ada pandemi Covid-19 adalah hal sangat ingin dirasakannya.

"Biasanya kan wisuda di JCC Senayan, itu saya lihat enak bersama teman, orangtua, kumpul foto bareng pakai toga. Itu ada kenangan aja. Tapi ya sudah, demi menekan penyebaran Covid-19," katanya.

Baca juga: Kala Karyawan Restoran Ternama Jual Makanan di Pinggir Jalan hingga Berhadapan dengan Satpol PP

Meski demikian, Ilham tetap bersyukur dapat melalui proses pendidikan yang dinilai sudah melebihi target yang ditentukan.

Setidaknya, kelulusan ini menjadi tanda bukti rasa tanggung jawab kepada orangtua dan istri yang baru melahirkan anak pertama satu minggu lalu.

"Iya bersyukur selalu. Bisa buktikan ke orangtua bisa lulus. Sebelumnya dikasih anak pertama, kemarin. Alhamdulilah banget," katanya.

Apalagi kedua orangtua Ilham sendiri dapat menemani menyaksikan prosesi wisuda meski harus di depan laptop yang ada di rumah kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Baca juga: Polisi: 4 Anggota Luka Serius karena Terkena Lemparan Batu hingga Balok Saat Demo

Bahkan kedua orangtua Ilham juga yang memidahkan tali toga dari kiri ke kanan sebagai tanda resmi tanda lulus dari universitas tersebut.

"Tadi orangtua yang mindakan kunci toga. Abis itu foto-foto keluarga. Nanti background (foto) minta diganti aja sama tukang foto. Diedit gitu," katanya.

Kini, Ilham berharap wisuda ini menjadi awal yang baik untuk berjuang dalam dunia kerja.

"Semoga ijazah bisa modal buat lamar kerja yang baik dari saat ini. Dan bagi masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar Covid-19 bisa usai. Jangan sampai wisuda berikutnya dilakukan kembali dengan online," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com