Sebab pelanggan semakin banyak, Fawaz dan Fathom mengajak beberapa teman untuk membantunya, yakni Denise (21), Amara (21), dan Andaru (23).
“Kita ajak teman-teman yang cewek juga. Kalau klien cewek kan kita enggak bisa masuk kosan cewek. Waktu yang harus diberesin itu banyak juga kita sempat ajak teman-teman lain,” ujar Fawaz.
Fathom mengaku bahwa layanannya paling banyak diminati pada medio Juni-Juli. Saat itu, mereka bisa membersihkan dua hingga tiga kamar kos dalam satu hari.
“Puncaknya itu waktu Juni-Juli, semester libur itu, banyak banget kliennya. Saat itu juga belum banyak kompetitor, jadi banyak banget yang pakai (jasa) kami,” ujar Fawaz.
“Rekor kita pernah ngerjain dari 11 pagi sampai jam setengah 12 malam. Itu kontrakan dua tingkat, rumahnya besar, barangnya juga banyak banget, dan kontrakan itu jauh dari tempat penyimpanan, jadi bolak-balik, lama,” jelas Fathom.
Dengan membanderol harga mulai dari Rp 200.000, Fathom dan kawan-kawan masih menjalankan usahanya hingga hari ini dengan mengunjungi berbagai rumah kos.
Duka di balik layanan beres-beres
Membuka jasa layanan membersihkan kamar kos juga menyimpan dukanya sendiri. Tak jarang tim Kita Jagain harus membersihkan kamar kos yang sangat kotor karena telah ditinggal lama oleh pemiliknya.
“Mereka kan pulang karena pandemi, mereka enggak nyangka pulang untuk waktu yang lama, jadi indekosnya kadang masih berantakan,” ujar Denise.
Barang-barang pun jadi sangat berdebu sehingga menyulitkan proses membersihkan kamar kos. Tim Kita Jagain juga tak jarang harus membereskan sisa-sisa makanan dan minuman yang telah ditinggal selama berbulan-bulan.
“Yang paling parah, kulkas ditinggal lama banget. Sampai di dalam kulkas itu ada telur-telur serangga,” jelas Fathom.
Sempat juga ditemui sepeda motor pelanggan yang mogok, sehingga mereka harus memanggil teknisi.
“Ada klien yang titip motor, motornya mogok. Kita takut paksa-paksa nanti jadi rusak, kita sampai panggil teknisi,” ujar Fathom.
Namun demikian, kelima anggota Kita Jagain mengaku senang menjalankan usahanya tersebut.
“Senang, ada pemasukan di tengah pandemi,” ujar Amara.
Hingga kini, Kita Jagain masih membuka jasa layanan tersebut. Pihaknya mengaku akan tetap menjalankan usaha ini hingga pandemi berakhir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.