Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Beres-beres Kamar Kos Tumbuh Subur pada Masa Pandemi

Kompas.com - 16/10/2020, 10:08 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Sebab pelanggan semakin banyak, Fawaz dan Fathom mengajak beberapa teman untuk membantunya, yakni Denise (21), Amara (21), dan Andaru (23).

“Kita ajak teman-teman yang cewek juga. Kalau klien cewek kan kita enggak bisa masuk kosan cewek. Waktu yang harus diberesin itu banyak juga kita sempat ajak teman-teman lain,” ujar Fawaz.

Fathom mengaku bahwa layanannya paling banyak diminati pada medio Juni-Juli. Saat itu, mereka bisa membersihkan dua hingga tiga kamar kos dalam satu hari.

“Puncaknya itu waktu Juni-Juli, semester libur itu, banyak banget kliennya. Saat itu juga belum banyak kompetitor, jadi banyak banget yang pakai (jasa) kami,” ujar Fawaz.

“Rekor kita pernah ngerjain dari 11 pagi sampai jam setengah 12 malam. Itu kontrakan dua tingkat, rumahnya besar, barangnya juga banyak banget, dan kontrakan itu jauh dari tempat penyimpanan, jadi bolak-balik, lama,” jelas Fathom.

Dengan membanderol harga mulai dari Rp 200.000, Fathom dan kawan-kawan masih menjalankan usahanya hingga hari ini dengan mengunjungi berbagai rumah kos.

Duka di balik layanan beres-beres

Membuka jasa layanan membersihkan kamar kos juga menyimpan dukanya sendiri. Tak jarang tim Kita Jagain harus membersihkan kamar kos yang sangat kotor karena telah ditinggal lama oleh pemiliknya.

“Mereka kan pulang karena pandemi, mereka enggak nyangka pulang untuk waktu yang lama, jadi indekosnya kadang masih berantakan,” ujar Denise.

Barang-barang pun jadi sangat berdebu sehingga menyulitkan proses membersihkan kamar kos. Tim Kita Jagain juga tak jarang harus membereskan sisa-sisa makanan dan minuman yang telah ditinggal selama berbulan-bulan.

“Yang paling parah, kulkas ditinggal lama banget. Sampai di dalam kulkas itu ada telur-telur serangga,” jelas Fathom.

Sempat juga ditemui sepeda motor pelanggan yang mogok, sehingga mereka harus memanggil teknisi.

“Ada klien yang titip motor, motornya mogok. Kita takut paksa-paksa nanti jadi rusak, kita sampai panggil teknisi,” ujar Fathom.

Namun demikian, kelima anggota Kita Jagain mengaku senang menjalankan usahanya tersebut.

“Senang, ada pemasukan di tengah pandemi,” ujar Amara.

Hingga kini, Kita Jagain masih membuka jasa layanan tersebut. Pihaknya mengaku akan tetap menjalankan usaha ini hingga pandemi berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com