Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Begal yang Tewaskan Korban di Tanjung Priok Diduga Lebih dari Satu Orang

Kompas.com - 02/11/2020, 11:00 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menduga pelaku begal yang menewaskan korbannya di Jalan Papanggo Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (30/10/2020), berjumlah lebih dari satu orang.

Korban merupakan seorang sopir ojek pangkalan. Korban tewas dengan luka tusuk di bagian leher dan perut.

"Diduga pelaku satu orang lebih, di antara dua atau tiga orang. Saksi utama yang melihat langsung itu enggak ada, tapi dengan adanya kejadian itu kami menduga pasti pelaku lebih dari satu orang," kata Kapolsek Tanjung Priok Kompol Hadi Suripto saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk di Tanjung Priok

Hadi berujar, korban saat ini sudah dimakamkan oleh pihak keluarga.

Polisi mengetahui identitas korban dan keluarganya setelah melacak keberadaan keluarga korban lewat ponsel yang tidak dirampas.

"Identitas korban sudah ditemukan, keluarganya sudah datang juga. Korban sudah dimakamkan oleh keluarga," tutur Hadi.

Baca juga: Tewas Tergelatak di Tanjung Priok, Sopir Ojek Ini Diduga Korban Begal

Hingga kini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut untuk menangkap pelaku.

Polisi mengandalkan hasil pengembangan di lapangan dan video rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian karena tak ada saksi mata.

"Masih dikembangkan ya, mudah-mudahan ada istilahnya hasil-hasil yang mengerucut. Mudah-mudahan hasil pengembangan kami yang di lapangan menemukan siapa pelakunya," ujar Hadi.

Baca juga: Buru Pelaku Begal di Tanjung Priok, Polisi Kumpulkan Rekaman CCTV

Peristiwa penemuan korban bermula saat warga sekitar mendengar ada seseorang berteriak meminta tolong sekitar pukul 05.00 WIB.

Namun, teriakan tersebut tidak beberapa lama hilang. Warga pun mencoba mengecek dan menemukan korban sudah tak bernyawa.

Diduga, pria itu menjadi korban begal karena ditemukan hanya memegang helm dan kunci tanpa adanya motor.

Selain itu, polisi yang mengidentifikasi juga tidak menemukan dompet korban. Hanya satu ponsel yang tersisa di kantong celana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com