JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan akan memberikan sanksi untuk penyelenggara Maulid di Tebet yang menyebabkan kerumunan 13 November lalu.
Dia mengatakan semua akan diberikan sanksi yang sama. Hanya saja masih perlu pemeriksaan orang-orang yang terkait dengan peristiwa kerumunan tersebut.
"Prinsipnya semua yang melanggar akan diberikan sanksi, jadi semua sedang dicek kembali semuanya semua akan diberikan sanksi," ujar pria yang akrab disapa Ariza dalam keterangan tertulis diterima, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Wagub DKI Mengaku Kaget, Acara di Tebet yang Dihadirinya Timbulkan Kerumunan
Ariza menjelaskan sanksi yang akan diberikan akan diserahkan langsung penanganannya kepada Satpol PP.
"Nanti ada Satpol PP yang menangani yang lebih tahu sanksinya," tutur dia.
Seperti diketahui, kerumunan massa tidak hanya terjadi sekali terjadi melibatkan Pimpinan Ormas FPI Rizieq Shihab.
Pada saat kedatangan Rizieq terjadi kerumunan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/11/2020). Kerumunan juga terjadi di Jalan KS Tubun di sekitar Petamburan.
Baca juga: Anies Penuhi Panggilan Polisi, Wagub DKI: Pak Gubernur Sudah Berikan Contoh Baik
Kerumunan massa kembali terjadi saat FPI menggelar kegiatan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (13/11/2020).
Lalu, pada Sabtu malam (14/11/2020), Rizieq Shihab membuat acara pernikahan putrinya yang mengundang kerumunan di Petamburan.
Ia menikahkan putrinya, Sharifa Najwa Shihab, sekaligus menggelar peringatan Maulid.
Acara Maulid Nabi di Tebet sendiri dihadiri oleh Riza. Namun, dia mengaku tidak menduga akan ada kerumunan seperti itu dalam acara yang dihadirinya.
Riza mengaku kaget melihat kerumunan massa dalam acara peringatan Maulid Nabi di Tebet, Jakarta Selatan, yang dia hadiri pada 13 November lalu.
Dia mengatakan, ada banyak undangan peringatan Maulid Nabi yang dia hadiri, namun tidak pernah terjadi pelanggaran protokol kesehatan.
"Saya datang seperti biasa, begitu saya datang, di situ saya memang agak kaget, jumlahnya luar biasa," ujar pria yang akrab disapa Ariza tersebut dalam acara Mata Najwa yang disiarkan Trans 7, Rabu (18/11/2020) malam.
Ariza mengatakan, dia sudah menghadiri banyak acara Maulid Nabi, sebelum peristiwa kerumunan di Tebet berlangsung.
Di acara yang dia hadiri sebelumnya, protokol kesehatan tampak dijalankan dengan baik. Bahkan, lanjut Ariza, ada peringatan Maulid Nabi yang digelar secara virtual.
"Sejauh saya datang, seperti di Tebet sebelumnya di masjid Isjtihad saya datang, di Jaktim saya hadir. Itu dilaksanakan dalam jumlah yang terbatas, kemudian ada video (virtual), dan orangnya itu berjarak," kata dia.
Ariza membantah kehadirannya dalam kerumunan di Tebet pekan lalu atas undangan dari pemimpin organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Sebab, undangan bukan datang dari Rizieq Shihab.
"Ini bukan tanggal 14 (di Petamburan), ini (Maulid di Tebet) yang mengundang Habib Ali Abdurrahman Assegaf," kata dia.
Dia juga mengatakan sudah memberikan peringatan kepada panitia dan memanfaatkan kegiatan hari itu untuk menyosialisasikan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.