Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji, Kritik, hingga Serangan Pradi-Afifah dalam Debat Pilkada Depok...

Kompas.com - 23/11/2020, 06:44 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

5. Akan anggarkan penyediaan lahan

Selain itu, Pradi-Afifah berjanji akan menambah anggaran penyediaan lahan untuk pelebaran jalan dan pembuatan jalan baru.

Afifah mengatakan Pemerintah Kota Depok turut bertanggungjawab untuk membangun jalan meskipun Jalan Raya Sawangan berstatus jalan nasional.

"Sehingga ke depan kami akan menganggarkan anggaran kami untuk penyediaan lahan. Karena memang bicara Jalan Sawangan adalah jalan nasional,” ujar Afifah.

"Kewajiban pembangunannya adalah menjadi tanggung jawab pusat, tapi penyediaan jalannya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah," tambah Afifah.

6. Singgung pembangunan madrasah

Afifah mempertanyakan keseriusan lawannya yang diusung PKS, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono dalam janji membangun madrasah negeri di setiap kecamatan.

Padahal, menurut Afifah, selama 15 tahun PKS berkuasa, pemerintahan di Depok berjalan dengan paradigma religius.

Baca juga: Singgung Janji Bangun Madrasah Paslon PKS dalam Debat Pilkada Depok, Afifah: Kenapa Selama 15 Tahun Tak Dibangun?

"Kenapa selama 15 tahun, PKS tidak membangun madrasah di Kota Depok, padahal madrasah di Kota Depok sangat diharapkan dan sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat?" kata Afifah.

Afifah menyebutkan, penyediaan lahan untuk pembangunan madrasah harus dilakukan Pemerintah Kota Depok meskipun kewenangan ada pemerintah pusat.

“Bagaimana Depok bisa membangun madrasah kalau lahannya tidak disiapkan?" ujar Afifah.

7. Pertanyakan penanganan Covid-19

Pradi mempertanyakan tentang penanganan pandemi Covid-19 di Kota Depok yang telah dilakukan oleh Mohammad Idris selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok.

"Ya memang kita tidak tahu datangnya kapan terus kemudian berakhirnya kapan, masa percepatan dan tindakannya seperti apa. Yang saya ingin betul-betul jawaban karena memang selama ini beliau (Idris) sebagai ketua gugus Covid-19, saya mohon kiranya pendekatan preventif kemudian promotif, preventif dan kuratif yang sudah dilakukan apakah betul betul ada indikator kepuasan yang sudah disampaikan oleh masyarakat terkait dengan penanganan Covid-19," tanya Pradi.

Ia menyebutkan, ada fakta di masyarakat Kota Depok tak bisa menerima bantuan sosial yang sangat dibutuhkan di masa pandemi Covid-19.

8. Janji jika terpilih

Menutup debat perdana Pilkada Depok, Pradi memberikan sejumlah janji jika terpilih bersama Afifah dalam pilkada.

Pasangan nomor urut 1 tersebut berjanji memberikan bantuan sosial, pengobatan gratis, dan infrastruktur pendukung.

"Kami pastikan pasangan calon nomor 1 Pradi-Afifah akan melaksanakan pembaruan dengan memberikan bantuan RT RW Rp 500 juta, kemudian kita akan berikan bantuan Rp 500.000 per KK di era pandemi Covid-19," ujar Pradi.

Pradi juga memastikan adanya pengobatan dan biaya pendidikan gratis ke depannya. Pradi akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi terkait penambahan ruas jalan utama di Kota Depok.

"Kemudian menyediakan satu unit motor gerobak setiap RW, dan juga kami pastikan juga 3 ambulans di setiap kelurahan," tambah Pradi.

Pradi menyebutkan, juga akan membangun ruang-ruang budaya, ruang kreativitas khususnya untuk anak muda jika terpilih. Kemudian, Pradi juga akan memastikan kemajuan untuk dunia olahraga Kota Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com