Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Pilkada Depok Memanas, Afifah Merasa Dilecehkan oleh Imam Budi Hartono

Kompas.com - 04/12/2020, 22:21 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Calon wakil wali kota Depok nomor urut 1, Afifah Alia dalam debat publik hari ini mengungkit insiden lampau yang ia anggap pelecehan verbal oleh rivalnya, Imam Budi Hartono dalam suatu kesempatan di Bandung.

Sebelumnya, lawan Afifah, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono bertanya soal indeks pembangunan gender (IPG).

Imam juga sempat menyindir Afifah yang kerapkali tak paham istilah teknis, katanya, "Kalau (Afifah) pengin tahu, nanti saya WA (WhatsApp)".

Begitu tiba kesempatan Afifah menjawab, ia langsung mengungkit insiden itu.

"Pak Imam jangan pernah WhatsApp saya, saya masih trauma dengan kejadian di Bandung," ujar Afifah dalam debat, Jumat (4/12/2020).

Baca juga: Afifah Sindir Hasil 15 Tahun PKS Berkuasa di Depok, Imam: Jawabnya Terlalu Jauh

Insiden pelecehan verbal yang dimaksud bermula ketika kedua kubu akan menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sebagai salah satu persyaratan untuk maju di Pilkada Depok 2020.

Jelang pembagian kamar, Imam berseloroh mengenai ajakan sekamar.

Versi Afifah, Imam mengatakan, "sekamar sama saya saja, Bu Afifah" saat itu, langsung disambut gelak tawa pasangan Imam, Mohammad Idris.

Sementara itu, versi Imam, ia mengaku sedang bicara dengan tenaga medis, "kalau (sekamar) berdua, saya jawab, saya bisa sekamar sama Afifah, cucu saya".

Baca juga: Debat Pilkada Depok, Imam dan Pradi Malah Saling Tuduh soal Singkatan

Kata-kata "cucu saya" itu, ujar Imam, tak terdengar oleh Afifah dan menimbulkan mispersepsi.

Sontak, suasana debat jadi muram.

"Sekarang yang saya tanyakan, bagaimana Pak Idris Dan Pak Imam akan..." Afifah mengambil jeda dan tampak kesulitan melanjutkan kalimatnya.

"... merealisasikan IPG di Kota Depok kalau Pak Imam saja masih melecehkan saya dan saat itu Pak Idris tertawa," imbuh Afifah.

"Saya yakin enggak ada cucunya Pak Imam namanya Afifah dan Pak Imam bicara bukannya minta maaf kepada saya tapi malah bicara bahwa itu cucunya. Di situ enggak ada cucu Pak Imam. Pak Imam jelas melecehkan saya, bagaimana Pak Imam bisa meningkatkan IPG Kalau Pak Imam saja seperti itu?" ungkapnya membendung emosi.

Baca juga: Debat Pilkada Depok, Pradi Salah Sebut Nomor Urut Sendiri

Begitu tiba giliran Idris-Imam menjawab, Idris menyela di awal.

"Mohon maaf, saya harapkan debat ini tidak mengarah ke persoalan pribadi, kita sudah sepakat dengan ketentuan," kata wali kota Depok petahana itu.

"Saya pada waktu itu tidak bicara seperti itu. Apa yang disampaikan oleh saya merupakan salah persepsi yang disampaikan oleh Bu Afifa dan permasalahan ini saya rasa tidak perlu dibesar-besarkan masalah di publik seperti ini," kata Imam, sementara Afifah tampak menggeleng-gelengkan kepala.

"Kita anggap selesai, kita anggap closed. Kalau memang Bu Afifah merasa tersinggung, saya pribadi minta maaf, tetapi Bukanlah itu maksudnya," tutup politikus PKS itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com