Sejumlah warga mengkritik Menteri Sosial Juliari P Batubara (JPB) karena keterlibatannya dalam dugaan kasus korupsi bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19.
Warga menganggap Juliari layak dihukum mati karena mengkorupsi dana bantuan sosial.
“Kebangetan tololnya! Di saat orang-orang menderita, di situ lo bisa-bisanya mencuri duit bansos, Juliari!” ujar Nugi (23), warga Jakarta, saat dihubungi, Minggu (6/12/2020) pagi.
Baca juga: Jadi Tersangka KPK, Juliari Batubara Segera Mundur dari Jabatan Mensos
Nugi menyebutkan, kelakuan Juliari adalah sebuah ironi. Nugi mengatakan, Juliari sempat mengkritik dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Dulu kritik dana bansos, taunya dia (Juliari) sendiri yang makan uangnya. Hukum mati saja orang (Juliari) kayak gitu,” ujar Nugi.
Kindi (32) mengatakan, adanya kasus dugaan korupsi bansos oleh Juliari akan semakin menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap negara.
Baca selengkapnya di sini.
Kecelakaan terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Gedung PT Asuransi MSIG Indonesia, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (5/12/2020) sekitar pukul 23.00 WIB.
Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, kecelakaan terjadi antara pengendara mobil dan motor.
“Pada saat kendaraan Mercy SL NRKB yang dikemudikan saudara MPS melaju di lajur dua dari arah utara menuju arah selatan di Jalan Jenderal Sudirman wilayah Jakarta Selatan. Sesampainya di TKP, tepatnya di depan Gedung PT Asuransi MSIG Indonesia, diduga karena kondisi hujan dan tidak bisa menguasai laju kendaraan,” ujar Fahri.
Baca juga: Pengemudi Mercy yang Tabrak 16 Motor Jalani Tes Urine
Kemudian, mobil Mercy SL oleng ke kiri hingga menabrak 16 sepeda motor yang berada di depannya. Adapun 16 sepeda motor tersebut sedang diparkir di dekat halte karena hujan.
Baca selengkapnya di sini.
Minggu (6/12/2020), tepat dua pekan setelah masa PSBB transisi di DKI Jakarta kembali diperpanjang.
Saat perpanjangan masa transisi PSBB dua pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan tidak memilih menerapkan PSBB ketat karena kondisi wabah Covid-19 masih terkendali.
"Akan tetapi kita harus semakin waspada dan semakin disiplin dalam protokol kesehatan," kata Anies, 22 November lalu.