JAKARTA, KOMPAS.com - A (17), tersangka pembunuhan disertai mutilasi disebut telah disodomi oleh DS (24) hingga 50 kali sejak Juli 2020. Atas dasar itu, A membunuh dan memutilasi DS.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, keduanya berkenalan di angkutan umum pada Juni 2020.
"Dari bulan Juli 2020 sampai terakhir Sabtu kemarin, sudah 50 kali (pelaku) dilakukan asusila," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Kamis (10/12/2020).
Yusri mengatakan, semula A menerima uang Rp 100.000 dari DS setiap kali dicabuli.
Baca juga: Pelaku Mutilasi di Bekasi Kerap Diberi Rp 100.000 Usai Disodomi Korban
Namun, nominal uang yang diterima pelaku mulai berkurang, bahkan tidak dibayar korban setiap kali melakukan perbuatan asusila.
Bahkan pelaku kerap menerima penganiayaan yang memicu rasa sakit hati hingga terjadi pembunuhan serta mutilasi.
"Kejadian hari Sabtu terakhir mereka ketemu. Korban menginap di rumah pelaku. Mereka di situ kemudian terjadi asusila, hingga pelaku menusuk korban dan mutilasi hingga empat potong," ucapnya.
A ditangkap saat sedang bermain Play Station (PS) di kawasan rumahnya di Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Dia ditangkap Rabu pukul 01.00 dini hari, tanpa melakukan perlawanan.
Baca juga: Dua Kaki Korban Mutilasi di Bekasi Ditemukan di Tong Sampah, Kepala di Sungai
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal sebelumnya mengatakan, A diketahui merupakan salah satu warga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Dalam kesehariannya, A diketahui bekerja sebagai manusia silver.
"Pekerjaanya ngamen dan manusia silver. Berstatus yatim piatu sejak umur 10 tahun," kata Wakapolres.
Alfian menceritakan awalnya rumah pelaku digeledah polisi dari Polda Metro Jaya sekitar pukul 01.00.
Namun, pelaku ternyata tidak ada di rumah. Polisi kembali mencari pelaku di sekitar rumah. Ternyata, pelaku ditemukan sedang bermain PS tak jauh dari kediamannya.
"Setelah penggeledahan langsung menselusuri pelaku. Pelaku tertangkap di tempat PS, sedang main PS," jelas Alfian.
Baca juga: Kronologi Kasus Mutilasi di Bekasi, Berawal dari Perkenalan Pelaku dan Korban di Kendaraan Umum