Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Depok, Pradi-Afifah Klaim Temukan Politik Uang oleh Idris-Imam

Kompas.com - 14/12/2020, 13:13 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kubu pasangan kandidat nomor urut 1 Pilkada Depok Pradi Supriatna-Afifah Alia mengeklaim menemukan dugaan politik uang yang dilakukan oleh lawannya, kandidat nomor urut 2 Mohammad Idris-Imam Budi Hartono.

Ketua tim advokasi hukum dan HAM Pradi-Afifah, Saharwan Perkasa, menyebutkan, dugaan politik uang itu terungkap berdasarkan pengakuan seorang warga Kelurahan Pasir Putih, Sawangan.

"Si penerima ini, setelah menerima, ia ada urusan administratif dengan RT. Kemudian datang ke RT dan ia cerita sendiri tanpa dikorek, katanya, 'Pak, saya dapat amplop nih dari ibu ini, katanya disuruh nyoblos 02'," kata Saharwan saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/12/2020).

"Dari cerita dia itulah berkembang. RT menelusuri sampai akhirnya lapor ke RW. Setelah berkembang itu diketahuilah oleh kami, DPC partai dari paslon 01 yang lalu lapor ke saya selaku ketua tim advokasi. Ya saya jemput barang itu, saya investigasi kebenarannya dan ternyata ini bukan hoaks," ujar dia.

Baca juga: Idris-Imam Menang 55,58 Persen di Pilkada Depok Versi Sirekap KPU

Menurut penelusuran Saharwan cs, warga tersebut menerima empat lembar amplop untuk anggota keluarganya pada Senin (7/12/2020) atau dua hari jelang pencoblosan.

Masing-masing amplop berisi Rp 30.000, terdiri dari selembar pecahan Rp 20.000 dan dua lembar Rp 5.000.

Warga itu disebut melapor ke RT keesokan harinya, Selasa (8/12/2020).

Mengaku punya bukti valid dan dokumentasi, Saharwan melaporkan dugaan politik uang ini ke Bawaslu Kota Depok.

Saharwan yakin, selain warga yang bersaksi ini, terdapat warga lain yang yang juga menerima uang jelang pencoblosan, namun tak dapat terungkap maupun dilaporkan karena mereka menutup diri.

"Kalau bicara masif, sebenarnya masif. Tidak mungkin hanya satu rumah, sebenarnya banyak. Terbukti banyak dari mana? Pada saat pem-BAP-an, warga itu menyebut si ini, si ini, juga menerima," kata dia.

Baca juga: Idris-Imam Menang Pilkada Depok Versi Sirekap KPU, Ini Rincian Suara Tiap Kecamatan

"Cuma, sosialisasi dari pelaksana ataupun pengawas itu kan jarang sekali, hanya sosialisasi bagaimana cara orang mencoblos. Cara orang menghadapi permasalahan hukum seperti ini kan tidak disosialisasikan, sehingga mereka (warga) ketakutan, akhirnya menutup diri (dari penelusuran Saharwan dkk)," imbuh Saharwan.

Kompas.com coba menghubungi Ketua Bawaslu Kota Depok Luli Barlini untuk meminta konfirmasi atas pernyataan Saharwan, namun belum ditanggapi hingga berita ini disusun.

Terpisah, ketua tim pemenangan Idris-Imam, Hafid Nasir, membantah pihaknya melakukan politik uang dan mempersilakan kubu Pradi-Afifah melaporkan temuannya ke Bawaslu.

"Yang jelas, memang kami tidak pernah melaksanakan money politics karena kami mengedepankan pilkada damai, pilkada yang penuh dengan demokrasi, mengedepankan politik gagasan," ungkap Hafid kepada Kompas.com, Senin.

"Jadi untuk money politics tidak ada dalam kerangka kerja kami," tutupnya.

Baca juga: Pilkada Depok, Kubu Pradi-Afifah Klaim Sedang Kumpulkan Indikasi Kecurangan

Hasil penghitungan suara versi sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) KPU telah rampung dilakukan dini hari tadi.

Dari total 747.013 suara yang masuk ke Sirekap KPU, Idris-Imam yang diusung PKS, Demokrat, dan PPP, meraup 415.163 atau 55,58 persen suara di Pilkada Depok.

Sementara itu, pasangan Pradi-Afifah yang diusung Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, PSI, meraih 331.850 atau sekitar 44,42 persen suara.

Namun, penghitungan suara resmi saat ini masih berlangsung melalui rekapitulasi manual berjenjang di tingkat kecamatan hingga kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com