Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Depok Sebut Klaster Pesantren Bertambah

Kompas.com - 18/12/2020, 13:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jumlah pondok pesantren di Depok yang menjadi klaster penularan Covid-19 disebut bertambah.

Sebelumnya, sudah dua kali pondok pesantren di Depok jadi klaster penularan virus SARS-CoV-2.

Pertama, Pondok Pesantren Al Hikam di Kukusan, Beji, pada Agustus silam dengan belasan penghuninya terkonfirmasi positif Covid-19.

Kedua, Pondok Pesantren Baitul Hikmah di Curug, Bojongsari, dengan temuan lebih dari 150 kasus positif Covid-19.

"Saat ini yang terjadi bukan berkurang klaster pesantren, tetapi bertambah. Akan dibahas nanti terkait dengan klaster pesantren yang saat ini terus bertambah," ujar juru bicara satgas, Dadang Wihana, kepada wartawan, Jumat (18/12/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Melonjak, KBM di Depok Tetap Digelar Online Semester Depan

Meski demikian, Dadang belum mengumumkan pondok-pondok pesantren mana lagi yang jadi klaster penularan Covid-19.

Dalam kasus ratusan penghuni pondok pesantren Baitul Hikmah terpapar Covid-19, virus tersebut diduga dibawa masuk oleh penghuni lain yang keluar-masuk pondok, sebab santri selalu ada di dalam pondok.

Kini, Dadang melanjutkan, pihaknya tengah mempertimbangkan agar pendidikan di pondok pesantren dapat dialihkan ke metode virtual.

Baca juga: Data Tak Sinkron, Satgas Covid-19 Depok Akan Duduk Bareng Kemenkes

Sebelumnya, aktivitas belajar tatap muka di pondok pesantren memang diperbolehkan dengan prosedur ketat, berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, dan Menteri Kesehatan.

"Kami akan tawarkan untuk online karena kasus di Depok cukup tinggi dan klaster pesantren terus bertambah, ditambah penerapan protokol kesehatan yang mungkin saja tidak konsisten, sehingga penambahan kasus terjadi," ujar Dadang.

Secara umum, pandemi Covid-19 di Depok bukannya mereda, justru malah makin luas sejak libur panjang akhir Oktober, selaras dengan tren yang juga terjadi secara nasional.

Kini, pasien Covid-19 di Depok mencapai jumlah terbanyak sejak pandemi melanda pada Maret lalu, dengan 2.787 pasien per data terbaru kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com