Bila pelaku usaha mulai pesimis, dampak berikutnya yang Sarman cemaskan adalah peningkatan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sarman mencemaskan bahwa kebijakan menarik rem darurat dan memperketat kembali pembatasan sosial berskala besar juga akan merontokkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang baru saja mencoba bangkit di tengah pandemi Covid-19.
"Jika kebijakan (rem darurat) ini kembali diberlakukan berpotensi akan menaikkan terjadinya angka PHK dan semakin banyaknya UMKM akan tumbang atau tutup," ucap Sarman.
Sarman melanjutkan, apabila terjadi lonjakan PHK dan UMKM tutup, hal tersebut juga akan menambah beban sosial pemerintah, khususnya Pemprov DKI.
Tidak hanya itu, rem darurat juga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Jakarta maupun nasional.
Sebab, Jakarta menyumbang 17 persen dari produk domestik bruto (PDB) nasional.
"Pertumbuhan ekonomi Jakarta kuartal IV-2020 juga berpotensi akan tetap minus," ucap Sarman.
Sarman mengatakan, saat ini pengusaha berharap Pemprov DKI Jakarta mempertimbangkan secara cermat dan matang sebelum memutuskan menarik rem darurat.
Pertimbangan secara khusus untuk bidang ekonomi dan dunia usaha, mengingat kondisi perekonomian di Jakarta yang saat ini masih minus.
"Ini memang kondisi dilematis bagi Pemprov DKI Jakarta, pilihan yang sulit, tapi harus diputuskan," tutur Sarman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.