JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini mengatakan penambahan kasus Covid-19 di Jakarta diprediksi akan jauh lebih cepat dibandingkan kemampuan penambahan tempat tidur ICU dan isolasi.
Fakta tersebut menjadi kendala bagi rumah sakit di DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan tempat tidur pasien Covid-19 dalam beberapa waktu ke depan.
"Kendalanya tentu penambahan kasus lebih cepat dibandingkan kemampuan pengembangan tempat tidur (ICU dan isolasi)," kata Weningtyas dalam rapat koordinasi 10 Provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi melalui virtual, Rabu (6/1/2021).
Baca juga: Dinkes DKI: Bila Tak Ada Intervensi, ICU di Jakarta Penuh Februari 2021
Weningtyas memaparkan rumah sakit di DKI Jakarta secara umum memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 24.084 tempat tidur dengan rincian tempat tidur biasa yang bisa digunakan sebagai tempat isolasi sebanyak 21.430 dan tempat tidur perawatan intensif sebanyak 2.654.
Namun untuk penggunaan pasien Covid-19 yang bisa digunakan sebanyak 50 persen untuk skenario awal. Mengingat masih ada pasien dengan penyakit lain yang membutuhkan tempat tidur biasa maupun intensif.
"Jadi kami hanya punya bed di kisaran 24.000an di mana bila 50 persen untuk Covid-19 maka kami hanya mampu potensi pengembangan di 3.678 TT lagi (untuk tempat isolasi)," tutur dia.
Sedangkan untuk tempat tidur ICU atau untuk perawatan intensif hanya bisa bertambah di angka 369 tempat tidur saja.
Baca juga: Dinkes DKI: Angka Kematian akibat Covid-19 Mengkhawatirkan, Bertambah Signifikan dalam 2 Pekan
Itulah sebabnya, dia mengatakan apabila tidak ada intervensi dari pemerintah untuk menekan laju Covid-19, diprediksi ruang ICU di DKI Jakarta akan terisi penuh.
"Bila tidak dilakukan intervensi maka di bulan Februari itu kami untuk ICU sudah penuh," ucap Weningtyas.
Masalah tidak berhenti sampai di situ. Ketersediaan tenaga kesehatan juga menjadi perhatian Dinkes DKI Jakarta.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan