Data yang dihimpun Satpol PP DKI Jakarta pada 11-13 Januari 2021 menunjukkan terdapat 1.538 orang yang tidak menggunakan masker, 21 di antaranya dikenai sanksi denda dan sisanya dikenai sanksi sosial.
Baca juga: Serba-serbi Raffi Ahmad Berkumpul Tanpa Masker Usai Divaksin, Permohonan Maaf dan Penyataan Polisi
Tidak hanya pelanggaran yang dilakukan perorangan, ada juga 41 restoran atau rumah makan yang ditemukan melanggar protokol.
Dua di antaranya dikenai sanksi penghentian sementara operasional dan 39 lainnya dikenai sanksi berupa pembubaran dan teguran tertulis.
Selain itu, 60 perkantoran atau tempat usaha industri juga terbukti melanggar ketentuan PSBB. Lima di antaranya ditutup sementara, dan sisanya mendapat teguran tertulis.
Epidemiolog dan Peneliti Pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan situasi pandemi di Indonesia, termasuk Ibu Kota, saat ini sudah memasuki tahap yang sangat serius.
Ia bahkan menjelaskan bahwa Indonesia sudah menunjukkan late indicator atau indikator keterlambatan penanganan pandemi dengan angka kematian dan jumlah kasus yang terus meroket.
Baca juga: Jadi RS Rujukan, Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RS Ukrida Terisi 28 Persen
"Kalau (indikator ini) sudah muncul, berarti kita sudah telat, kebobolan, dalam memantau indikator awal pandemi," ujarnya.
Maka ia berpendapat, pemerintah dan masyarakat tidak bisa lagi bermain-main dalam penanganan pandemi.
"Ibaratnya kalau saya menolong orang melahirkan, misalnya, ketika saya datang kapala bayinya sudah di ujung. Saya tidak bisa pergi ke mana-mana dulu lalu baru menolong ibu itu," ungkap Dicky.
Oleh karenanya, epidemiolog tersebut meminta agar pemerintah dan masyarakat lebih serius dalam penanganan pandemi.
Baca juga: Satpol PP DKI Kerahkan 2.000 Personel Awasi Penerapan PSBB Jakarta
Contohnya dengan menggencarkan 3T testing, tracing, dan treatment bagi pemerintah.
Sedangkan untuk masyarakat dengan menerapkan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas interaksi, dan menghindari kerumunan.
Pemerintah Indonesia sendiri melaporkan penambahan 11.557 kasus harian pada Kamis kemarin, sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai angka 869.600. Sebanyak 25.246 di antaranya meninggal dunia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian paling tinggi, yakni 3.165 kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.