Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kasus Covid-19 Jakarta Terus Meroket dan Pemerintah Dianggap Kebobolan

Kompas.com - 15/01/2021, 12:47 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Data yang dihimpun Satpol PP DKI Jakarta pada 11-13 Januari 2021 menunjukkan terdapat 1.538 orang yang tidak menggunakan masker, 21 di antaranya dikenai sanksi denda dan sisanya dikenai sanksi sosial.

Baca juga: Serba-serbi Raffi Ahmad Berkumpul Tanpa Masker Usai Divaksin, Permohonan Maaf dan Penyataan Polisi

Tidak hanya pelanggaran yang dilakukan perorangan, ada juga 41 restoran atau rumah makan yang ditemukan melanggar protokol.

Dua di antaranya dikenai sanksi penghentian sementara operasional dan 39 lainnya dikenai sanksi berupa pembubaran dan teguran tertulis.

Selain itu, 60 perkantoran atau tempat usaha industri juga terbukti melanggar ketentuan PSBB. Lima di antaranya ditutup sementara, dan sisanya mendapat teguran tertulis.

Epidemiolog sebut pemerintah kebobolan

Epidemiolog dan Peneliti Pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan situasi pandemi di Indonesia, termasuk Ibu Kota, saat ini sudah memasuki tahap yang sangat serius.

Ia bahkan menjelaskan bahwa Indonesia sudah menunjukkan late indicator atau indikator keterlambatan penanganan pandemi dengan angka kematian dan jumlah kasus yang terus meroket.

Baca juga: Jadi RS Rujukan, Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RS Ukrida Terisi 28 Persen

"Kalau (indikator ini) sudah muncul, berarti kita sudah telat, kebobolan, dalam memantau indikator awal pandemi," ujarnya.

Maka ia berpendapat, pemerintah dan masyarakat tidak bisa lagi bermain-main dalam penanganan pandemi.

"Ibaratnya kalau saya menolong orang melahirkan, misalnya, ketika saya datang kapala bayinya sudah di ujung. Saya tidak bisa pergi ke mana-mana dulu lalu baru menolong ibu itu," ungkap Dicky.

Oleh karenanya, epidemiolog tersebut meminta agar pemerintah dan masyarakat lebih serius dalam penanganan pandemi.

Baca juga: Satpol PP DKI Kerahkan 2.000 Personel Awasi Penerapan PSBB Jakarta

Contohnya dengan menggencarkan 3T testing, tracing, dan treatment bagi pemerintah.

Sedangkan untuk masyarakat dengan menerapkan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas interaksi, dan menghindari kerumunan.

Pemerintah Indonesia sendiri melaporkan penambahan 11.557 kasus harian pada Kamis kemarin, sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai angka 869.600. Sebanyak 25.246 di antaranya meninggal dunia.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian paling tinggi, yakni 3.165 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com