Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raffi Ahmad Hadiri Pesta Setelah Vaksinasi Covid-19, Polisi Sebut Tak Ada Prokes yang Dilanggar

Kompas.com - 19/01/2021, 18:28 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Raffi Ahmad yang menghadiri pesta ulang tahun Ricardo Gelael di Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan menjadi perbincangan di media sosial. Pasalnya, dia menghadiri pesta itu setelah mengikuti vaksinasi Covid-19 di Istana Presiden pada Rabu (13/1/2021) lalu. Raffi mendapatkan kesempatan vaksinasi tahap pertama bersama Presiden Jokowi.

Raffi menghadiri pesta ulang tahun bersama sejumlah orang lainnya seperti Anya Geraldine, Gading Marten, bahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Kehadiran Raffi pada pesta ulang tahun itu diketahui publik lewat foto yang tersebar di media sosial.

Dalam foto yang tersebar, Raffi bersama Sean Gelael, Gading Marten, dan Anya Geraldine tampak tak menjaga jarak dan tak memakai masker.

Baca juga: Membandingkan Pelanggaran Prokes Rizieq Shihab Vs Raffi Ahmad-Ahok

Bukan hanya warganet yang melayangkan kritikan pedas terhadap Raffi, artis sekaligus penyanyi Sherina Munaf juga menegur Raffi melalui akun media sosialnya.

Tak lama setelah foto Raffi viral di media sosial dan media massa, Polsek Mampang Prapatan mendatangi lokasi penyelenggaraan pesta, yaitu di Jalan Prapanca Dalam VI, Pela Mampang. Pengecekan dilakukan bersama Satpol PP dan TNI. 

Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Sujarwo mengatakan, penyelenggaran pesta ulang tahun tersebut tidak diberi tahu ke pihak kepolisian. Dari hasil pengecekan polisi, acara pesta diselenggarakan di sebuah rumah yang masih dalam tahap pembangunan.

Sujarwo menyebutkan, acara ulang tahun itu dihadiri 18 orang, termasuk Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Gading Marten, hingga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan istrinya.

Raffi Ahmad dan Nagita hadir dalam acara pesta secara spontan, tanpa diundang.

Polsek Mampang Prapatan pada awalnya berencana mengundang Raffi Ahmad untuk meminta  klarifikasi atas kehadirannya yang diduga melanggar protokol kesehatan.

"Kami intinya mau mengklarifikasi, bukan periksa. Kami belum mengklarifikasi terhadap Raffi Ahmad, tapi sudah mengklarifikasi terhadap saksi-saksi yang berada di situ (TKP). Apakah nanti Raffi Ahmad akan dilakukan klarifikasi? Ya mungkin mengklarifikasi," ujar Sujarwo.

Raffi minta maaf

Raffi Ahmad telah menyatakan permintaan maaf lewat akun Instagram terkait kehadiran di acara itu. Permintaan maaf itu ditujukan kepada Presiden Jokowi, Sekretariat Presiden, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), serta masyarakat Indonesia.

"Permohonan maaf dan klarifikasi terkait peristiwa tadi malam di mana saya terlihat berkumpul dengan teman-teman tanpa memakai masker dan tanpa jaga jarak," ujar Raffi dalam unggahan di akun resmi Instagram @raffinagita1717, Kamis pekan lalu.

"Pertama saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Jokowi, Sekretariat Presiden, KPC PEN, dan juga kepada seluruh masyarakat Indonesia atas peristiwa tersebut," tulisnya.

Raffi mengakui, peristiwa itu murni keteledorannya. Dia mengaku salah atas tindakannya itu.

Digugat ke Pengadilan Negeri Depok

Advokat David Tobing melayangkan gugatan terhadap Raffi Ahmad ke Pengadilan Negeri Depok pada Jumat lalu. PN Depok menerima gugatan dan menjadwalkan sidang perdana pada 27 Januari 2020. Gugatan terdaftar dalam Nomor 13/ Pdt G/ 2021/ PN Dpk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com