Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran di Manggarai Dipicu Pelemparan Air Kencing dan Pemukulan Pedagang Angkringan

Kompas.com - 20/01/2021, 00:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan pada Senin (18/1/2021) tak hanya disebabkan adanya pelemparan air kencing, melainkan ada unsur penganiayaan.

Seorang pedagang angkringan Rizky Artadilla (18) sempat mengalami pemukulan.

"Memang ada pelemparan air kencing dari salah satu kelompok. Tapi pemicunya juga ada pemukulan," kata Kapolsek Tebet Kompol Budi Cahyono kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).

Adapun tawuran tersebut melibatkan dua kelompok warga yaitu Geng Gemtas dan Geng Tuyul.

Baca juga: Satu Wanita yang Diduga Penyuplai Batu Saat Tawuran di Manggarai Diamankan Polisi

Geng Gemtas merupakan warga Manggarai Atas, sedangkan Geng Tuyul merupakan warga Manggarai Bawah.

"Korban dipukul di pundak dan mata sebelah kiri," ujar Budi.

Sementara itu, korban yang dilempari air kencing adalah remaja bernama Zean alias Gondrong (18).

"Jadi korbannya ada dua dan mereka sudah buat laporan di Polsek Tebet," ucap Budi.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan akan mengidentifikasi pelaku tawuran lewat foto dan video tawuran yang tersebar di media sosial.

Baca juga: Polisi Akan Cari Pelaku Tawuran di Manggarai Lewat Video di Medsos

Dalam mengidentifikasi para pelaku, polisi bakal menelusurinya lewat video-video yang beredar di media sosial.

"Polisi kini tengah mengumpulkan foto dan video tawuran di kawasan Manggarai yang terjadi pada Senin (18/1/2021) sore.

“Nanti ada beberapa foto dan video yang kita akan rekap ya, pelaku-pelaku mana saja yang biasa terlihat,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah kepada wartawan di Manggarai, Senin (18/1/2021) malam.

Ia mengatakan, pengejaran pelaku akan terus dilakukan melalui rekaman-rekaman video tawuran yang beredar di media sosial.

Pelaku nantinya akan diamankan untuk dimintai keterangan.

“Kan ada keterangan di lapangan. Satu orang ini ngajak siapa, ngajak siapa. gitu ya,” tambah Azis.

Ia menegaskan, polisi akan menegakkan hukum kepada siapapun yang terlibat tawuran di Manggarai. Pelaku yang berumur dewasa maupun anak kecil akan berurusan dengan hukum jika mengganggu ketertiban.

Tawuran antara geng Manggarai Atas (Gemtas) dan geng Manggarai Bawah (Tuyul) kembali terjadi pada Senin (18/1/2021).

Baca juga: Tawuran di Manggarai yang Berulang Kali Terjadi

Tawuran antara geng Gemtas dan geng Tuyul kali ini dipicu saling lempar air yang diduga merupakan air kencing.

Tawuran sebelumnya terjadi pada Minggu (17/1/2021) malam di dekat Pintu Air Manggarai.

Polisi membubarkan tawuran hari ini dengan menembakkan gas air mata.

Tawuran antara geng Mentas dan geng Tuyul hari ini menyisakan pecahan botol dan batu yang berserakan.

Dalam video yang diterima Kompas.com, para warga terlihat membekali senjata seperti kayu.

Kedua kubu yang tawuran juga saling melempar batu.

Kelompok yang terlibat tawuran meliputi usia dewasa dan muda.

Setelah tawuran, polisi mengamankan satu orang perempuan yang diduga terlibat dalam aksi tawuran.

Perempuan ini diduga berperan sebagai penyuplai batu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com