Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Terus Membanjir, Depok Wacanakan Bentuk RS Darurat dan RS Khusus Covid-19

Kompas.com - 21/01/2021, 14:03 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok mewacanakan rumah sakit darurat dari gedung-gedung yang memungkinkan untuk dialihfungsikan.

Langkah ini dipersiapkan sebagai antisipasi terhadap situasi pandemi yang semakin darurat.

Menurut data satgas, 84 persen tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit telah terisi, dan hanya tersisa 8 persen ruangan ICU di Depok.

Situasi ini juga dijumpai di banyak wilayah di Indonesia, khususnya Jabodetabek, sehingga antarwilayah saling merujuk dan menerima rujukan pasien jika rumah sakitnya sedang penuh.

"Kami coba berkoordinasi dengan instansi vertikal, terutama untuk mengembangkan rumah sakit darurat," ujar juru bicara satgas Dadang Wihana kepada wartawan, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: 4.501 Warga Depok Masih Positif Covid-19, Terbanyak Selama Pandemi

Rumah sakit darurat ini menurut rencana akan diperuntukan untuk pasien Covid-19 bergejala ringan.

Dadang belum mau membeberkan, lokasi mana saja yang tengah dibidik.

"Misalnya instansi vertikal, pusat, yang memiliki gedung-gedung atau asrama ataupun tempat diklat yang tidak digunakan. Masih menunggu kesediaan dan respons dari yang kami hubungi," katanya.

"Yang sudah diidentifikasi ada 3 titik: satu di Cilodong, satu di Bojongsari, satu di Sawangan. Masih tahap koordinasi dengan pihak-pihak tersebut, kami menjelaskan hambatan-hambatan terutama dalam ketersediaan tempat tidur isolasi itu, kemudian untuk yang gejala ringan," ujar Dadang.

Baca juga: Tanah Baru dan Sukamaju, Kelurahan dengan Pasien Covid-19 Terbanyak di Depok

Selain itu, satgas juga diklaim sedang mencanangkan satu rumah sakit yang didedikasikan khusus untuk penanganan Covid-19.

"Kami masih menunggu respons dari mereka dalam 1-2 hari ini," kata Dadang.

"Kami juga sedang mendorong RSUD untuk menambah kembali tempat tidur isolasi dan beberapa rumah sakit tadi sudah diundang untuk menambahkan lagi tempat tidur isolasi," tutupnya.

Hingga data diperbarui kemarin, ada 4.501 pasien Covid-19 di Depok yang saat ini masih harus menjalani isolasi maupun dirawat di rumah sakit. Jumlah ini merupakan yang terbanyak selama hampir 11 bulan pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com