DEPOK, KOMPAS.com - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menyebut bahwa Depok kini sudah masuk kategori wilayah zona oranye/berisiko sedang penularan Covid-19.
"Hari ini keluar rilis dari satgas pusat, kita berada pada zona oranye," ujar juru bicara satgas, Dadang Wihana, kepada wartawan pada Senin (25/1/2021).
"Alhamdulillah, ini setelah tujuh minggu kemarin kita di zona merah," tambahnya.
Status zonasi setiap wilayah dihitung dan diperbarui setiap pekan. Beralihnya Depok ke zona oranye disebabkan sejumlah hal selama sepekan terakhir.
Baca juga: Depok Catat 437 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi Kedua Selama Pandemi
Pertama, kata Dadang, rekonsiliasi data antara Depok dengan Pusat sudah tercapai.
Rekonsiliasi data ini penting agar data yang masuk untuk perhitungan zonasi merupakan data yang aktual.
Kedua, tingkat pemeriksaan PCR diklaim cukup tinggi.
"Jadi peningkatan kasus beriringan dengan contact tracing dan swab PCR kita," kata Dadang.
"Saat ini sudah 65.000 lebih (tes PCR), itu dari awal (pandemi)," tambahnya.
Ketiga, angka kesembuhan relatif tinggi, sementara tingkat kematian relatif rendah.
Cek data
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com dari laporan harian satgas, tingkat kematian akibat Covid-19 di Depok selama sepekan terakhir memang sedikit menurun dibandingkan pekan-pekan sebelumnya.
Namun, angka kesembuhan juga menurun. Ini datanya:
4-10 Januari: kesembuhan (78,22 persen), kematian (2,37 persen)
11-17 Januari: kesembuhan (78,48 persen), kematian (2,31 persen)
18-24 Januari: kesembuhan (78,26 persen), kematian (2,14 persen)
Bersamaan dengan itu, jumlah kasus aktif/pasien semakin banyak. Dengan positivity rate disebut lebih dari 30 persen, Depok mengumumkan sedikitnya 300 kasus baru Covid-19 per hari sepekan terakhir, meningkat drastis dibandingkan pekan-pekan lampau:
Baca juga: Depok Ingin Bangun RS Covid-19 Khusus Ibu Hamil dan Melahirkan
4-10 Januari: 1.624 kasus/232 kasus per hari
11-17 Januari: 2.195 kasus/313,5 kasus per haru
18-24 Januari: 2.686 kasus/383 kasus per hari
Bahkan, ada 437 kasus baru Covid-19 dalam sehari kemarin, temuan tertinggi kedua selama hampir 11 bulan pandemi berlangsung.
Kini, masih ada 4.786 pasien Covid-19 di Depok yang mesti menjalani isolasi maupun dirawat di RS, terbanyak sepanjang riwayat pandemi.
Indikator penentuan zonasi wilayah
Penentuan zonasi wilayah oleh Satgas Covid-19 RI berdasarkan perhitungan skor dari 14 indikator kesehatan masyarakat, termasuk skor surveilans dan pelayanan kesehatan, bukan hanya berdasarkan jumlah kasus Covid-19.
Berikut rinciannya:
Indikator epidemiologi
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk
Indikator surveilans kesehatan masyarakat
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)
Indikator pelayanan kesehatan
1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.