Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Stephanie, Penyintas Covid-19 dari Klaster Keluarga yang Sempat Alami False Negative Hasil Swab

Kompas.com - 29/01/2021, 18:20 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

Karena pengalaman di keluarganya tersebut, Stephanie pun menyarankan waktu yang tepat bagi warga yang ingin menjalani tes swab.

"PCR swab sangat dianjurkan dilakukan pada periode H+4 kontak erat. Pada rentang tersebut bisa terdeteksi apakah virus sudah masuk atau tidak," jelasnya.

Rumah sakit penuh

Stephanie mengaku kaget ketika mengetahui terpapar Covid-19 mengingat hampir setahun, ia dan keluarga sangat patuh terhadap protokol kesehatan.

"Benteng pertahanan yang kita bangun selama hampir setahun hancur karena kita izinkan ART mudik dua minggu. Tapi, ketika tahu ART positif, saya sudah persiapkan diri terpapar juga sehingga telah memikirkan strategi untuk isolasi mandiri," ujar Stephanie.

Karena itu, dia punya pesan kepada masyarakat yang masih abai terhadap Covid-19.

"Covid-19 beneran nyata! Seumur-umur saya enggak pernah anosmia, baru kemarin pas terinfeksi ngerasain sendiri fungsi penciuman enggak berjalan sama sekali," paparnya.

Stephanie bahkan bersaksi betapa ramai kondisi di rumah sakit (RS) yang menangani pasien Covid-19.

"Yang bilang teori konspirasi, coba main dulu ke IGD. Puluhan orang ngantri di IGD demi bisa dapat kamar dan dapat penanganan medis yang memadai. Walau penyakit Covid-19 ditanggung negara, tapi kalau RS-nya enggak ada, ya mau gimana? Apalagi ICU penuh di semua RS Jabodetabek. Jadi, jangan coba-coba lah. Nanti kalian menyesal," katanya.

Stephanie juga mengimbau para penyintas Covid-19 agar tetap melaksanakan protokol kesehatan karena, menurutnya, penyintas juga dapat terpapar lagi.

"Pengalaman sakit kemarin jadi bahan introspeksi agar saya lebih mawas diri lagi ke depannya. Paling enggak, saya harus memastikan bahwa tubuh saya enggak membawa virus atau maut bagi orang lain," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com